Perancangan kursi yang ergonomis untuk dokter gigi wanita
E Ergonomi dapat didefinisikan sebagai pemanfaatan ekonomis dari sumber daya manusia dengan menyesuaikan persyaratan kerja sesuai dengan kondisi fisik dan psikologis . Dalam bidang kedokteran gigi, tujuan penerapan ergonomi adalah agar dokter gigi dapat memberikan pelayanan perawatan gigi berkualitas tinggi semaksimal mungkin terhadap sebanyak mungkin pasien dengan penuh kenyamanan dan dengan stres yang seminimal mungkin. Salah satu permasalahan ergonomi yang dihadapi dokter gigi saat ini adalah munculnya keluhan ketidaknyamanan ketika praktek. Ketidaknyamanan ini antara lain disebabkan terutama karena fasilitas kerja berupa kursi yang dipakai sehari-hari pada saat melakukan praktek kedokteran gigi dirasakan kurang ergonomis, sehingga dokter gigi cepat mengalami kelelahan dan ketidaknyamanan ketika praktek.Identifikasi awal dilakukan dengan mengidentifikasi populasi penelitian, menilai posisi kerja tubuh dengan RULA (Rapid Upper Limb Assessment) untuk mengetahuibesarnya resiko ergonomi yang dialami oleh responden, mengidentifikas i keluhan Nordic Body Map untuk mengetahui bagian tubuh yang sering dikeluhkan oleh responden, kemudian identifikasi dilanjutkan dengan perhitungan kesesuaian antara kursi dan data anthropometri responden , dan penyebaran kuesioner pendahuluan.Selanjutnya, dilakukan perancangan kursi untuk dokter gigi wanita . Dokter gigi wanita dipilih sebagai objek perancangan kursi karena dari hasil survey awal menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assessment), Kuesioner Nordic Body Map, dan uji kesesuaian kursi dan tubuh responden, diperoleh bahwa dokter gigi wanita lebih bermasalah daripadadokter gigi pria . Pada tahap perancangan, Fuzzy QFD (Quality Function Deployment) dan Fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk penentuan karakteristik teknis tidak terukur (kualitatif), Fuzzy Regresi dalam QFD digunakan untuk penentuan karakteristik teknis terukur (kuantitatif) . Hasil dari Fuzzy QFD dan Fuzzy AHP adalah kursi yang memiliki desain kaki kursi dengan 5 buah roda, lalu mempunyai sistem mekanik tinggi dudukan menggunakan hidrolik, kamudian desain sandarannya melengkung , desain dudukan bulat, dan bahan bantalannya busa dan polyester. Untuk hasil dari Fuzzy Regresi dalam QFD didapatkan panjang dudukan sebesar 40.0643 ern, Iebar dudukan 43.9 ern, tinggi dudukan 40.1545 ern, tebal bantalan dudukan 2.75 em, panjang sandaran 17.1 ern, dan tebal bantalan sandaran 2.7266 em. Pada tahap perancangan ini dilakukan pula perancangan penyangga 1 kaki berdasarkan data anthopometri masyarakat Indonesia . Hasil rancangan ini kemudian diimplementasikan pada responden .Berdasarkan hasil implementasi menggunakan metode RULA didapatkan penurunan dari action level 4 menjadi action level 3 pada 3 responden dari 4 responden . Sedangkan untuk hasil implementasi menggunakan Nordic Body Map, didapatkan penurunan keluhan dari 100% menjadi 0% untuk bagian bokong dan pantat. Untuk bagian pirtggartg teijadi pertururtart dari 90 % mertjadi 75 %. Untuk bagiart punggurtg terjadi penurunan dari 80% menjad i 75 %. Untuk bagian paha kanan terjadi penurunan dari 70% menjadi 0 %. Hasil perh itungan kesesuaian tinggi dudukan dan kedalaman kursi didapatkan bahwa 90 % responden sesuai dengan kursi yang dirancang . Hasil perolehan nilai kepuasan maksimal dari tingkat persepsi kursi usulan diperoleh nilai Z tertinggi dibandingkan ketiga kursi sebelumnya sebesar 0.7321.
E Ergonomics is defined as the economic use of human resources by adjusting working conditions in accordance to physical and psychological situations. In the field of Dentistry, the objeGtion of ergonomic application is to enable Dentists in giving maximum level of high-quality dental services for as many patients as possible, with minimum level of stress. One of the ergonomic problems the Dentists are facing is the discomfort which occurs during practice hours. The discomfort is caused by, among other factors, the incorrect choice of hydraulic chair used by Dentists, resulting in the Dentist suffering from early signs of fatigue, which further lead to work discomfort on a daily basis.The initial stage of the project began with identifying the research population and examining human body positions using RULA (Rapid Upper Limb Assessment) method to check on the ergonomic risks of the respondents, followed by the identification of body parts that suffer the most according to Nordic Body Map method, measuring the adjustment of hydraulic chair and respondents' anthropometry data, and ended with handing out preliminary questionnaires to the respondents .The next stage was to design the correct chair for female Dentists based on the result of the research using all the above methods and questionnaires . The result showed that female Dentists suffer from body discomforts more often than male Dentists. In the designing process, Fuzzy QFD (Quality Function Deployment) and Fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process) methods were used to determine non-measured technical characteristics (qualitative), while Fuzzy Regression in QFD method was used to determine measured technical characteristics (quantitative) .The result of the Fuzzy QFD and AHP methods took form of a dental chair consisted of s wheelS, with high-seat hydraulic system, curvaceous oackiest, well-roundedseat, and cushion made of sponge and polyester. As for the Fuzzy Regression in QFD method, the results were as followed : the seat was 40,0643cm long, 43,9cm width, and 40,1545cm high, with 2,75cm thick cushion; the backrest was 17,1cm long, with 2.7266cm thick cushion.The hydraulic chair was then implemented to all registered respondents, which consisted of female Dentists .The RULA method resulted in the declining of level of action on 3 out of 4 respondents, which went from level 4 to level 3. The Nordic Body Map method resulted in the declining of body discomfort from 100% to 00/o for the behind and the seating-bottom. On the hips, the decline went from 90% to 75%. On the spine, the decline went from 80% to 75%, and as for the right thigh, it went from 70% to 0%. The adjustment measure between the high-seat system and the depth of the chair showed that the hydraulic chair design met 90% of respondents ' expectation . Compared to the previous 3 chairs, the maximum satisfaction rate of the proposed chair perception level resUlted in the highest z rate ofO.7321.