Studi laboratorium pengaruh penambahan lignosulfonate, phosphate, dan hydrated lime terhadap compressive strength dan thickening time pada semen pemboran kelas g
P Penggunaan zat aditif pada semen merupakan hal yang biasa dilakukandalam operasi penyemenan suatu sumur, baik sumur minyak, gas, maupun panasbumi. Agar hasil penyemenan sesuai dengan yang diinginkan, sifat-sifat bubursemen harus sesuai dengan kondisi formasi. Kualitas bubur semen yang akandigunakan dalam proses penyemenan dapat dilihat dari berbagai parameter kualitassemen, meliputi nilai kuat tekan atau compressive strength yang cukup besar danwaktu pengejalan atau thickening time yang sesuai target penyemenan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarpeningkatan kuat tekan atau compressive strength dan waktu pengejalan atauthickening time yang terjadi pada sampel semen yang telah ditambahkan zat aditifretarder jenis lignosulfonate, phosphate, dan hydrated lime. Selanjutnya untukmengetahui zat aditif retarder mana yang paling efektif dalam peningkatancompressive strength dan thickening time.Percobaan laboratorium meliputi pembuatan bubur semen yangdicampurkan dengan zat aditif seperti lignosulfonate, phosphate, dan hydrated limeyang sesuai dengan penimbangan baik dari semen ataupun zat aditif retarder itusendiri, lalu setelah itu dilanjutkan dengan perendaman bubur semen selama 16 jampada temperatur 80℉ dan 250℉ untuk pengujian kuat tekan semen (compressivestrength) dan pengujian waktu pengejalan (thickening time). Kemudian tahapanterakhir pada percobaan laboratorium ini adalah diakhiri dengan membandingkanzat aditif mana yang paling efektif diantara lignosulfonate, phosphate dan hydratedlime Dilakukan pengujian thickening time dan compressive strength pada jenissemen kelas G dengan penambahan zat aditif retarder seperti lignosulfonate,phosphate, hydrated lime dengan waktu perendaman yaitu 16 jam sertatemperatur yang diberikan adalah 80°F dan 250°F. Pengujian ini dilakukanberdasarkan standar dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh API dan ASTM,serta pengkondisian disesuaikan dengan temperatur yang sebenarnya pada saatkegiatan pemboran berlangsung.Dari penjelasan tentang besaran thickening time pada semen kelas G yangdicampur dengan lignosulfonate, phosphate, dan hydrated lime, didapati bahwatemperatur merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap perubahanthickening time. Dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan yang cukup signifikan padathickening time dari kedua semen pada temperatur 80℉ dan 250℉. Dapatdisimpulkan bahwa aditif lignosulfonate yang paling efektif dalam mempengaruhiwaktu pengerasan atau thickening time pada semen kelas G. Sedangkan daripenjelasan tentang besaran compressive strength pada semen kelas G yangdicampur dengan lignosulfonate, phosphate, dan hydrated lime didapati bahwatemperatur merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap perubahancompressive strength. Dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan yang cukup signifikanpada compressive strength dari kedua semen pada temperatur 80℉ dan 250℉. Dapatdisimpulkan bahwa aditif hydrated lime yang paling efektif dalam mempengaruhikuat tekan atau compressive strength pada semen kelas G.Hasil penelitian ini menjadikan aditif hydrated lime dengan konsentrasi 1,5% pada pengujian di temperatur 250°F sebagai zat aditif retarder yang memilikinilai kuat tekan atau compressive strength paling besar. Lalu aditif hydrated limedengan konsentrasi 1,5 % pada pengujian di temperatur 80℉ sebagai zat aditifretarder yang memiliki thickening time paling lama pada penelitian ini.
T The function of additives in cement mix is a common practice in oil, gas andgeothermal well cementing. In order to achieve desirable outcomes, the propertiesof the cement slurry must be compatible with formation. The quality of the slurry tobe used in the operation can be assessed from a number of quality indicators,including sufficient compressive strength and thickening time matched to the timerequired to reach the targeted depth.The aim of this laboratory test is to measure the increase in compressivestrength and thickening time of slurry samples mixed with three additive retarders:lignosulfonate, phosphate, and hydrated lime. Furthermore, the aim is also to judgewhich among these three additives is the most effective in improving theaforementioned parameters.Laboratory experiments explain the manufacture of cement slurries mixedwith additives such as lignosulfonate, phosphate, and hydrated lime according tothe weighing of both cement and retarder additives themselves, then followed bysoak of cement slurry for 16 hours at 80℉ and 250℉ for compressive strengthtesting and thickening time testing. Then the final stage in this laboratoryexperiment is ended by comparing which additive is the most effective betweenlignosulfonate, phosphate and hydrated lime.Thickening time and compressive strength testing was conducted on classG cement with the addition of retarder additives such as lignosulfonate, phosphate,hydrated lime with a soaking time of 16 hours and the temperature given was 80°Fand 250°F. This test is carried out based on the standards and requirements set by API and ASTM, and the conditioning is adjusted to the actual temperature at thetime of drilling activities.From the explanation of the magnitude of thickening time on class G cementmixed with lignosulfonate, phosphate, and hydrated lime, it was found thattemperature is an important factor that greatly affects changes in thickening time.It can be seen that there is a significant difference in the thickening time of bothcement at temperatures of 80 ℉ and 250 ℉. It can be concluded that thelignosulfonate additive is the most effective in influencing the thickening time ongrade G cement. Meanwhile, from the explanation of the compressive strength inclass G cement mixed with lignosulfonate, phosphate, and hydrated lime, it is foundthat temperature is a very influential factor. against changes in compressivestrength. It can be seen that there is a significant difference in the compressivestrength of both cement at temperatures of 80 ℉ and 250 ℉. It can be concludedthat hydrated lime additives are most effective in influencing compressive strengthin class G cement.This test, conducted with all samples heated up to a temperature of 250 °F.results in the conclusion that hydrated lime at 1,5% concentration are respectivelythe most effective additive at improving the sample's compressive strength.Hydrated lime at 1,5 % concentration are respectively the most effective additiveat retardering the sample's thickening time conducted with all samples heated upto a temperature of 80°F.