DETAIL KOLEKSI

Kajian jangkauan tempat pemberhentian dan jangkauan rute Angkutan Kota Si Benteng di Kota tTngerang ap.1f dan ap.1h


Oleh : Afif Mudzaky Suhaidar

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Martina Cecilia Adriana

Pembimbing 2 : Rahel Situmorang

Subyek : Transportation

Kata Kunci : reach of stops, reach of routes, Transportation City “Si Benteng”

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

A Angkutan kota Si Benteng merupakan angkutan modern yang memiliki konsep rute menjangkau permukiman masyarakat menuju jalur kota maupun kawasan aktivitas masyarakat yang saat ini belum menjadi jawaban dari permasalahan kemacetan di Kota Tangerang. Pada tahun 2023 terdapat 2 (dua) trayek angkutan kota Si Benteng memiliki nilai load factor terendah dengan nilai load factor sebesar 1.119 jumlah penumpang pada trayek AP.1F dan 3.385 jumlah penumpang pada trayek AP.1H. Hal ini dikarenakan angkutan kota Si Benteng trayek AP.1F dan AP.1H masih belum menjangkau kawasan yang dilaluinya sehingga asksesibiltas dari jangkauan tempat pemberhentian berperan penting untuk meningkatkan jumlah pengguna dan rendah/tingginya jumlah pengumpang angkutan kota dapat dipengaruhi oleh jangkauan rute. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji Jangkauan Tempat Pemberhentian dan Jangkauan Rute Angkutan Kota Si Benteng di Kota Tangerang Trayek AP.1F dan AP.1H. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif komparatif dan analisis spasial berupa bufffering dan overlay. Hasil dari penelitian ini membuktikan jangkauan tempat pemberhentian (bus stop) berdasarkan jarak antar bus stop, 74% pada trayek AP.1F angkutan kota Si Benteng dan 35% pada trayek AP.1H jarak antar bus stop-nya berjauhan dan tidak merata sehingga tidak memenuhi standar,. luas wilayah yang dilayani dan populasi yang dilayani pada kedua trayek tersebut dibawah 50%. Jangkauan rute berdasarkan pusat kegiatan kota yang hanya menjangkau pusat lingkungan, penggunaan lahan dan sebaran fasilitas angkutan kota Si Benteng trayek AP.1F dan AP.1H dominasi yang dilaluinya adalah kawasan perumahan dan industri sehingga belum menjangkau masyarakat untuk melakukan bangkitan aktivitas masyarakat, Pada tingkat overlapping rute trayek AP.1F di atas 50% dan trayek AP.1H di bawah 50%, dan untuk dominasi overlapping hierarki jalan pada trayek AP.1F dan AP.1H terjadi di hierarki jalan kolektor.

T The city transport \\\"Si Benteng\\\" is a modern transport that has the concept of routes reaching community settlements towards the city lines or areas of community activity that are currently not the answer to the problem of congestion in the City of Tangerang. In 2023 there are 2 (two) city transport tracks \\\"Si Benteng\\\" have the lowest load factor values with a load factor value of 1.119 number of passengers on tracks AP.1F and 3.385 number of people on trajects AP.1H. This is due to the city transport \\\"Si Benteng\\\" trajectories AP.1F and AP.H still have not reached the area through which it travels so asksecibiltas of the reach of stops played an important role in increasing the number of users and the low/high number of city transport passenger can be affected by the range of routes. Therefore, this study aims to study the reach of the stops and the range of the transport routes of the city \\\"Si Benteng\\\" in the town of Tangerang Trayek AP.1F and AP.1H. The research methods used are comparative descriptive analysis and spatial analysis of buffering and overlay. The results of this study demonstrated the range of bus stops based on the distance between the bus stop, 74% on the route AP.1F transportation of the city \\\"Si Benteng\\\" and 35% on the path AP.1H bus stop distance is distant and uneven so that it does not meet the standard, the area of the area served and the population served on the two tracks is below 50%. Route reach based on city activity center that reaches only the center of the environment, land use and spread of the transportation facilities of the town \\\"Si Benteng\\\" tracks AP.1F and AP.1.H the dominance it passes is residential and industrial areas so it has not reached the community to carry out social activity, at the level of overlapping the route of the trajectory AP. 1F above 50% and trajectory APH.1H below 50%, and for the domination of overlaping the hierarchy of roads on trajectoes AP.1F and AP.1H

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?