Analisis potensi resapan air di kecamatan Makasar, kota Jakarta Timur, provinsi DKI Jakarta
D Daerah Khusus Ibukota Jakarta, merupakan ibukota negara dan salah satu provinsidengan peningkatan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia. Hal tersebut tentunyasulit dicegah dan akan menimbulkan masalah pada multi-sektoral. Salah satudampak yang paling nyata adalah perubahan tata guna lahan. Lahan terbuka diperkotaan menjadi semakin berkurang. Salah satu komponen alam yang dapatterganggu keseimbangannya karena faktor tersebut ialah air. Peralihan tata gunalahan mengakibatkan semakin berkurangnya daya serap tanah dan berpotensimenimbulkan masalah genangan. Tanah merupakan media alami utama yangberperan penting untuk meresapkan air hujan, yang turut dibantu oleh vegetasi yangberkembang di atasnya. Jakarta yang memiliki bangunan vital dan populasi tinggi,beberapa tahun terakhir mengembangkan konsep drainase vertikal, yakni upayauntuk mengurangi aliran air di permukaan, dengan menempatkan sumur resapanpada lahan tertutup atau kedap air. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensiresapan air pada daerah penelitian yang mencakup wilayah administrasi KecamatanMakasar, melalui pembobotan beberapa parameter seperti laju infiltrasi, tanahpenutup, kemiringan lereng, curah hujan, dan muka air tanah, yang dikombinasikandengan tata guna lahan untuk menghitung kemampuan ruang dalam meresapkanair. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa lahan terbuka seluas 12,094 km2padadaerah penelitian memiliki potensi resapan air cukup sebesar 3084,94 m3/jam danpotensi resapan sedang sebesar 340,86 m3/jam, sedangkan pada lahan tertutupseluas 9,419 km2 ialah sebesar 254,76 m3/jam, dengan curah hujan rata-rata padadaerah penelitian 2481,33 mm/tahun.
T The Special Capital Region of Jakarta, is the capital of the country and oneof the provinces with an increase in the highest population in Indonesia. This iscertainly difficult to prevent and will cause problems with multi-sectoral. One ofthe most obvious effects is the change in land use. Open land in urban areas hasdiminished. One of the natural components that can be interrupted by the balancebecause these factors are water. The transition of land use results in the decreasein the absorption of land and potentially causing stagnation problems. Land is amajor natural media that is important to monitor rainwater, which is also helpedby vegetation that grows on it. Jakarta which has a vital building and highpopulation, in recent years developed the concept of vertical drainage, namelyefforts to reduce water flow on the surface, by placing infiltration wells on closedor waterproof land. This study aims to analyze the potential of water infiltration inthe research area which covers the administrative area of the Makassar District,through weighting several parameters such as infiltration, cover, slope slope,rainfall, and groundwater face, combined with land use to calculate the ability ofinner space soaking water. From the results of the study, it is known that open landarea of 12.094 km2in the study area has sufficient water absorption potential of3084.94 m3/hour and medium absorption potential of 340.86 m3/hour, while inclosed land area of 9.419 km2is 254.76 m3/hour, with an average rainfall in thestudy area of 2481.33 mm/year.