L Latar belakang: Lansia menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan untuk menggantikan gigi yang hilang. Gigi yang hilang dapat disebabkan kebersihan mulut lansia yang buruk. Untuk menjaga kebersihan mulut lansia dilakukan penyikatan gigi dengan memperhatikan waktu yang tepat. Kebersihan mulut dapat dinilai dengan mengukur pH saliva. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan pH saliva sebelum makan, dan waktu 5; 30; 60 menit sesudah makan sebelum menyikat gigi, serta sesudah menyikat gigi pada lansia pengguna gigi tiruan sebagian lepasan. Metode: Penelitian dengan metode observasional analitik pada lansia pengguna GTSL. Lansia diwajibkan memakan nasi. Observasi dilakukan selama 3 hari. Masing-masing hari dilakukan obersarvasi sesuai kelompok waktu (5, 30, dan 60 menit) sesudah makan. Lansia diminta mengumpulkan saliva sebelum makan sesudah bangun tidur pada pagi hari. Dilanjutkan dengan mengumpulkan saliva sesudah makan sebelum menyikat gigi dan sesudah menyikat gigi sesuai kelompok waktu. Saliva dikumpulkan pada tabung steril dan disimpan pada cooler box. Saliva dinilai menggunakan pH meter. Hasil: Didapatkan perbedaan bermakna antara setiap kelompok waktu dengan semua perlakuan terhadap pH saliva. Terdapat perbedaan bermakna pada kelompok sesudah makan sebelum menyikat gigi dengan rata-rata pH 5,86±0,22; 6,48±0,12; dan 6,64±0,15 serta sesudah makan sesudah menyikat gigi dengan rata-rata pH 7,26±0,07; 7,30±0,06; dan 7,32±0,04. Tidak terdapat perbedaan hasil nilai pH antara pemakai GTSL rahang atas dan bawah pada masing-masing kelompok waktu. Kesimpulan: Menyikat gigi 5 menit setelah makan dapat mengembalikan pH saliva menjadi netral.