Usulan Peningkatan kualitas pada produk fullslab tipe 2 B dengan Six Sigma FMEA dan DOE di PT.Waskita beton
P PT Waskita Beton, perusahaan di bidang manufaktur. Produk yang diteliti, yaitu produk Fullslab tipe 2B. Tujuan dari penelitian untuk meminimasi produk cacat berdasarkan metode six sigma. Adapun tahapan yang dilakukan dengan metode Six sigma seperti, DMAIC. Tahap define, menggunakan diagram SIPOC untuk mengetahui informasi antara supplier sampai customer, dan membuat matriks critical to quality, tahap measure untuk menentukan peta kendali apakah batas berjalan secara stabil atau tidak, kemudian menghitung DPMO dan tingkat sigma, tahap analyze untuk menganalisa penyebab masalah menggunakan diagram pareto, fishbone diagram, dan FMEA, tahap improve untuk memberikan usulan perbaikan menggunakan 5W1H dan DOE, tahap control membandingkan DPMO sebelum dan sesudah perbaikan. Nilai tingkat sigma pada peta p sebesar 3,73 sigma dan nilai cpk pada peta variabel sebesar 0,78. Pada tabel FMEA cacat retak susut akibat split yang kualitasnya buruk, cacat keropos akibat kesalahan pengukuran komposisi campuran beton, cacat sompel akibat moulding kurang perawatan, dan cacat kuat tekan tidak sesuai mutu akibat campuran komposisi tidak sesuai mutu. Kesimpulan yang diperoleh dari usulan perbaikan cacat retak susut menggunakan form pemeriksaan incoming material, cacat keropos menggunakan digital electronic weighning scale, cacat sompel menggunakan form mengenai perawatan moulding, dan cacat hasil kuat tekan tidak sesuai mutu menggunakan DOE dan interval plot, komposisi yang baik pada faktor campuran pasir dan split sebesar 1350kg, faktor semen sebesar 432kg, dan faktor air sebesar 215L.
P PT Waskita Beton, a company in manufacturing. The product under study was Fullslab type 2B. The aim of this research is to minimize defective products based on the six sigma method. The stages are carried out with the Six sigma method such as DMAIC. The define stage, uses the SIPOC diagram to find out information between suppliers to customers, and makes a critical to quality matrix, the measure stage to determine the control chart whether the limit is running stably or not, then calculating the DPMO and the sigma level, the Analyze stage to analyze the cause of the problem using the diagram pareto, fishbone diagram, and FMEA, the upgrade stage to provide a proposed improvement using the 5W1H and DOE, the control stage comparing the DPMO before and after the repair. The sigma level value on the p map is 3.73 sigma and the cpk value on the variable map is 0.78. In the FMEA table, the defects in shrinkage cracks due to poor quality splits, porous defects due to measurement errors of the composition of the concrete mixture, defects in milling due to lack of maintenance, and defects in compressive strength not according to quality due to the composition of the mixture not according to quality. The conclusion obtained from the proposed repair of shrinkage crack defects using an incoming material inspection form, porous defects using a digital electronic weighing scale, compact defects using a form regarding molding treatment, and defects resulting from compressive strength not according to quality using DOE and plot intervals, good composition on factors the mixture of sand and split is 1350kg, the cement factor is 432kg, and the water factor is 215L.