Hubungan penggunaan sepatu hak tinggi dengan kejadian plantar fasciitis pada wanita
S Salah satu yang berperan dalam aktivitas wanita adalah sepatu hak tinggi. Penggunaan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman yang akan menimbulkan kerusakan kronis dan meningkatkan kemungkinan terjadi trauma musculoskeletal, seperti plantar fasciitis. Plantar fasciitis adalah inflamasifascia plantar yang disebabkan cedera yang berulang. Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah hubungan penggunaan sepatu hak tinggi dengan kejadian plantar fasciitis pada wanita. Penelitian ini dilaksanakan di Matahari Departement Store Mall Taman Anggrek Jakarta Barat pada bulan September sampai bulan November 2017 menggunakan analitik observasional dengan teknik pengambilan sampel consecutive non-random sampling. Tujuan peneliti untuk menilai adakah hubungan penggunaan sepatu hak tinggi dengan kejadian plantar fasciitis pada wanita pada 150 karyawati. Analisis data dilakukan menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) for windows versi 24,0. Hasil penelitian ini menunjukkan 19,3% wanita mengalami plantar fasciitis. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara lama berdiri menggunakan sepatu hak tinggi dengan kejadian plantar fasciitis P = 0,652(>0,05), tidak terdapat hubungan bermakna antara bentuk hak sepatu dengankejadian plantar fasciitis Sig. (2-tailed) = 0,368 (> 0,05), tidak terdapat hubungan bermakna antara tinggi hak sepatu dengan kejadian plantar fasciitis P = 0,087 (>0,05), tidak terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan kejadian plantar fasciitis P = 0,433 (>0,05). Tidak terdapat hubungan penggunaan sepatu hak tinggi dengan kejadian plantar fasciitis pada wanita.
O One of the roles in women's activities is high heels. The use of high heels can cause feelings of discomfort that will cause chronic damage and increase the likelihood of musculoskeletal trauma, such as plantar fasciitis. Plantar fasciitis is plantar inflammation caused by recurrent injuries. This study aims to determine whether there is a relationship between the use of high heels and the incidence of plantar fasciitis in women. This research was conducted at Matahari Department Store Mall Taman Anggrek, West Jakarta, from September to November 2017 using observational analytic with consecutive non-random sampling sampling technique. The aim of the researchers was to assess whether there was a relationship between the use of high heels and the incidence of plantar fasciitis in women in 150 employees. Data analysis was performed using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) program for Windows version 24.0. The results of this study showed 19.3% of women experienced plantar fasciitis. The results of bivariate analysis showed that there was no significant relationship between the duration of standing using high heels and the incidence of plantar fasciitis P = 0.652 (> 0.05), there was no significant relationship between the shape of the shoe with the event of plantar fasciitis Sig. (2-tailed) = 0.368 (> 0.05), there was no significant relationship between the height of shoe rights with the incidence of plantar fasciitis P = 0.087 (> 0.05), there was no significant association between BMI and the incidence of plantar fasciitis P = 0.433 ( > 0.05). There is no relationship between the use of high heels and the incidence of plantar fasciitis in women.