Perbandingan kejadian ketombe pada pengguna jilbab dan tidak berjilbab pada siswi SMA
P Perbandingan Kejadian Ketombe Pada Pengguna JilbabDan Tidak Berjilbab Pada Siswi SMA. Latar belakang Ketombe atau yang biasa dikenal dengan pityriasis capitis, dermatitis seboroik pada kulit kepala. Hal ini disebabkan karena lingkungan yang lembab dan panas dapat menjadi habitat bagi pertumbuhan jamur Malassezia. Penggunaan jilbab erat kaitannya dengan kelembaban dan panas akibat pola perawatan rambut yang salah dan cara penggunaan jilbab yang tidak benar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian ketombe pada siswi berjilbab dan tidak berjilbab di SMA Islam Negri Perti dan SMA Bunda Hati Kudus Jakarta Barat. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong silang (cross sectional), dengan menggunakan metode stratified random sampling. Data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuisioner, wawancara, dan pemeriksaan fisik. Penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS Chi square test dengan tingkat kemaknaan yang digunakan p < 0,05. Hasil penelitian dari Chi square test 0,000 (p < 0,05) sehingga terdapat hubungan antara penggunaan jilbab dengan kejadian ketombe pada siswi SMA. Hasil perhitungan Odd Ratio dapat diketahui bahwa siswi yang berjilbab memiliki resiko 5,348 kali lebih tinggi untuk berketombe dibandingkan siswi yang tidak berjilbab pada SMA. Kesimpulan Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna terhadap terjadinya ketombe pada siswi berjilbab dan tidak berjilbab di SMK Islam Negri Perti dan SMA Bunda Hati Kudus Jakarta Barat.
C Comparison Of Dandruff Incidence In Hijab Users And No Wearing On High School Students. Background Dandruff or commonly known as pityriasis capitis, seborrheic dermatitis in the scalp. This is because the humid and hot environment can be a habitat for the growth of the Malassezia mushroom. The use of hijab is closely related to the humidity and heat due to the wrong hair care pattern and the way the veil is used incorrectly. This study aims to compare the incidence of dandruff in female headscarf and not veiled in SMA Islam Negri Perti and SMA Bunda Hati Kudus West Jakarta. Methods This study is a type of observational analytic research with cross sectional design, using stratified random sampling method. Data were obtained directly from respondents using questionnaires, interviews, and physical examination. Research was analyzed by using SPSS Chi square test with significance level used p <0,05. The result of Chi square test 0.000 (p <0,05) so there is relation between wearing hijab with incidence of dandruff in high school student. Odd Ratio calculation results can be seen that students who veiled have a risk of 5.348 times higher for dandruff than girls who do not veil in high school. Conclusion In this study found that there is a significant difference to the occurrence of dandruff in female headscarf and not veiled in SMK Islam Negri Perti and SMA Bunda Hati Kudus West Jakarta.