Perencanaan ruang terbuka kawasan pemukiman Lippo Karawaci Tangerang (Open Space Planning of Residential District Lippo Karawaci, Tangerang)
L Lippo Karawaci ditetapkan sebagai wilayah pemukiman dengan kepadatan tinggi sesuai RUTR Kabupaten Tangerang tahun 2005. Kawasan ini merupakan kawasan hunian menengah ke atas dan pusat perdagangan komersial di wilayah Curug dan sekitamya. Mengingat pertambahan penduduk pada daerah rencana yang tinggi (lebih disebabkan oleh faktor imigrasi), maka diperkirakan kecenderungan perkembangan fisik yang akan terjadi adalah meluasnya daerah permukiman. Dan ini berarti dari segi kuantitas, ruang yang terbangun akan meningkat dan ruang yang tidak terbangun akan menurun. Sehingga akan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan pada kawasan. Menurunnya kualitas lingkungan pada kawasan juga disebabkan banyak ruang terbuka yang masih belum berfungsi secara optimal. Selain itu perbedaan status yang jelas antara masyarakat didalam dan diluar daerah rencana telah menimbulkan permasalahan sosial terhadap kawasan seki tamya, yang mana kawasan ini memberi kesan eksklusif. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka pada kawasan rencana perlu ada yang optimalisasi dan peningkatan kualitas fungsi ruang terbuka yang ada, baik itu ruang terbuka terbangun maupun ruang terbuka hijau melalui pendekatan secara ekologis dan pertimbangan populasi penduduk. Secara garis besar, berdasarkan hasil identifikasi dan program pengembangan, terdapat 4 jenis ruang terbuka dalam daerah perencanaan, yaitu : I. Ruang terbuka hijau; 2. Ruang terbuka penghubung; 3. Ruang terbuka utilitas; 4. Ruang terbuka multifungsi yang semuanya dapat memberi kontribusi pada kawasan rencana, sesuai dengan tema perencanaan yaitu "Fungsionalisasi Ruang Terbuka" Hasil akhir dari perencanaan ini adalah berupa kriteria dasar pengembangan rencanadan rancangan, penataan tanaman lansekap, dan penggunaan material keras yang sesuai dengan tujuan perencanaan. Penataan lansekap bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas area dengan menggunakan vegetasi setempat, sedangkan penggunaan material keras diusahakan seminimal mungkin dan terbuat dari bahan yang menyerap air.
L Lippo Karawaci is settled as residential district with high population density base on RUTR Kabupaten Tangerang 2005. This area is a middle to high class residential and a commercial trade center in Curug area and its surroundings. Refering to high population growth in planning area (it's more caused by imigration factor), it's estimated that the tendency of physical growth will expand the residential area. It means that from the quantity aspect, the constructed area is more increase than the unconstructed area. So it makes the environment quality declined in that area. It's caused by many open spaces with no optimal function. Besides that the different status between people in and out planning area have made the social problem built up on its surroundings area, which have an exclusive impression. Based on that problems, so we need an optimalization and expansion of the open space quality, either for open built spaces or green open-spaces with ecology and population consideration. From the identification and development program result, there are 4 classification of open spaces in planning area : 1. Green Open Spaces 2. Corridor Open Spaces 3. Utility Open Spaces 4. Multi Use Open Spaces it is highly expected that all points mentioned above may contribute to the planning area as related to the running theme " Functionalization Open Spaces". The final results of the planning are the basic criteria of site planning development, planting design and the use of hard materials based on the planning objectives. Landscape planning is aimed at improving the quality of the area applying the local vegetation while the use of hard material is minimalized and the use of water absorbing material is more recommended.