Evaluasi kombinasi penggunaan soil nailing dan ground anchor
P Perkuatan lereng adalah suatu struktur untuk menahan tanah pada suatu lereng dengan ketinggian dan kemiringan tertentu. Banyak metode perkuatan yang dapat digunakan dalammendesain perkuatan pada lereng, namun yang umum digunakan adalah soil nailing dan groundanchor. Pada umumnya, hanya digunakan satu metode perkuatan untuk satu lereng, soil nailingsaja atau ground anchor saja. Proyek X yang merupakan proyek kawasan hunian sementara diPulau Bali mengkombinasikan perkuatan soil nailing dengan ground anchor pada satu perkuatanlereng. Sementara metode kombinasi perkuatan tersebut belum ada peraturannya. Evaluasiterhadap kombinasi perkuatan lereng tersebut dilakukan dengan menggunakan SNI dan FHWAuntuk mengetahui kesesuaian data proyek dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukandengan membandingkan data proyek dari masing-masing metode yakni data proyek soil nailingdievaluasi dengan ketentuan soil nailing dan data proyek ground anchor dievaluasi denganketentuan ground anchor. Dari hasil evaluasi terdapat beberapa data perkuatan lereng padaProyek X yang tidak sesuai dengan ketentuan. Dengan adanya ketidaksesuaian tersebut, penulismelakukan tiga pemodelan perkuatan baru untuk Proyek X yakni soil nailing, ground anchordan kombinasi soil nailing dengan ground anchor yang telah sesuai dengan SNI 8460 : 2017ataupun FHWA dengan Metode Bishop dalam program Geostudio 2018. Ketiga pemodelanperkuatan baru tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif perkuatan lereng pada Proyek X karenatelah memenuhi faktor keamanan yang sesuai dengan SNI 8460 : 2017 yaitu sebesar 1,5, artinyadiperoleh perkuatan lereng baru yang aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
S Slope reinforcement is a structure to hold the soil on a slope with a certain height and slope. Many methods of reinforcement can be used in designing reinforcement for slopes, but the ones commonly used are soil nailing and ground anchors. In general, only one reinforcement method is used per slope, soil nailing or ground anchor only. Project X, which is a temporary residential area project on the Bali Island, combines soil nailing reinforcement with a ground anchor on one slope reinforcement. Meanwhile, the combination method of reinforcement has no regulations. Evaluation of the slope reinforcement combination is carried out using SNI and FHWA to determine the suitability of project data with applicable regulations. Evaluation is carried out by comparing project data from each method, that is data on soil nailing projects evaluated with the provisions of soil nailing and data for ground anchor projects evaluated with terms and provisions of ground anchor. From the evaluation results, there are some data that are not in accordance with the provisions, which means that the use of a combination of slopereinforcement in Project X has deviated from the applicable provisions. With this deviation, the authors carried out three new reinforcement models for Project X, which are soil nailing, ground anchor and a combination of soil nailing and ground anchor which is in accordance with SNI 8460: 2017 or FHWA with the Bishop method in the Geostudio 2018 program. The three new reinforcement modeling can be used as analternative for slope reinforcement in Project X because it has met the safety factor in accordance with SNI 8460 : 2017 which is 1.5, which means that a new slope is obtained that is safe and in accordance with applicable regulations.