Kajian konsentrasi hidrokarbon pada air dan sedimen di peraian sungai donan, Cilacap - Jawa Tengah
S Sungai Donan yang berada di Cilacap Propinsi Jawa Tengah, merupakan ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh arus pasang surut. Potensi Sungai Donan dimanfaatkan para nelayan sebagai mata pencaharian. Ada beberapa jenis industri di sekitar Sungai Donan yang berpotensi mencemari lingkungan. Dari keberadaan industri tersebut hanya PT. Pertamina yang membuang limbah cairnya ke perairan (Kantor Badan Lingkungan Hidup Cilacap, 2010). Limbah tersebut berasal dari kegiatan operasional kilang setelah melalui proses pengolahan, namun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa limbah cair yang dibuang masih akan mengandung minyak dengan konsentrasi tertentu dan berdampak negatif terhadap kualitas air di perairan Sungai Donan. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) pada air dan pada sedimen di perairan, mengetahui perubahan TPH dari setiap titik lokasi dan keterkaitannya dengan kualitas air sungai di perairan tersebut, mengetahui sebaran TPH serta mengetahui ketebalan lapisan TPH di perairan Sungai Donan. Penetapan Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) dilakukan dengan analisis spektrofotometer Infra Red metode Concawe 1/72 untuk air dan gravimetri untuk sedimen, serta pengaruh keberadaan TPH terhadap kualitas perairan baik secara fisik maupun kimia. Diperoleh pada bulan Mei 2010 saat muka air tinggi, TPH tertinggi berada di Titik 3 (setelah PT. Holcim) yaitu sebesar 0,52 mg/l, dan TPH terendah berada di Titik 4 (outlet Pertamina) yaitu sebesar 0,024 mg/l. Pada bulan Juni 2010 saat muka air rendah, TPH tertinggi berada di Titik 3 yaitu sebesar 0,29 mg/l dan TPH di air terendah berada di Titik 4 yaitu sebesar 0,1 mg/l. Untuk di sedimen pada bulan Mei 2010 saat muka air tinggi, TPH tertinggi berada pada Titik 7 (area pelabuhan bongkar muat Pertamina) yaitu sebesar 11.520 mg/kg dan terendah berada pada Titik 3 yaitu sebesar 347 mg/kg. Dan pada bulan Juni 2010 saat muka air rendah, TPH di sedimen tertinggi berada di Titik 3 yaitu sebesar 5.100 mg/kg, dan TPH di sedimen terendah berada di Titik 6 (sebelum area pelabuhan) yaitu sebesar 1.500 mg/kg. Dengan mengabaikan faktor yang akan mempengaruhi pola penyebaran minyak dipermukaan, beban TPH yang dibuang melalui limbah, akan menutupi seluruh permukaan Sungai Donan dengan ketebalan lapisan setebal 6,9012.10 5 µm. Demikian pula untuk menduga keberadaan TPH pada sedimen. Dengan menggunakan hukum Stokes, melalui analogi terhadap nilai densitas TPH, besaran partikel minyak dengan nilai senyawa atau bahan yang mendekati TPH, maka diperoleh laju endap minyak adalah 0,0054 m/detik. Dengan mengabaikan karakteristik dari pola hidrologi yang ada maka untuk Sungai Donan yang mempunyai kedalaman rata-rata 5 meter, partikel TPH yang berada di permukaan akan mencapai dasar sungai dalam kurun waktu 257 jam. Disimpulkan bahwa konsentrasi TPH di perairan masih memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air berdasarkan kriteria mutu air Kelas II. Hal yang perlu lebih dicermati adalah kandungan TPH di dalam sedimen karena terlihat adanya akumulasi dari konsentrasi TPH yang terkandung pada kolom airnya. Betapapun kecilnya konsentrasi TPH yang terdapat di suatu perairan akan dapat merubah kualitas air sehubungan dengan peruntukkannya.
D Donan River which located in Cilacap, Central Java Province, is an aquatic ecosystem that is influenced by tidal currents. However, in the presence of several industries in the surroundings were considered to give some potential impacts to its environment. The waste is a liquid waste which comes from the crude oil refining process. This waste was considered remains oil in a certain concentration that may lead to pollute the waters environment. This study was aimed to determine the concentration of Total Petroleum Hydrocarbons (TPH) in water and in sediments. Also, the change of the concentration in each sampling location, the influence of other water environmental parameters and the distribution of oil due to their fate to the characterized parameters were emphasized. The the concentration of TPH in water was determined by spectrophotometric analysis method Concawe Infra Red 1/72, and a gravimetry method was applied to sediment. for sediment, as well as the influence of the presence of TPH on water quality both physically and chemically. Retrieved in May 2010 when water level is high, the highest TPH at Point 3 (after PT. Holcim) that is equal to 0.52 mg/l, and the lowest TPH in Point 4 (outlet Pertamina) that is equal to 0.024 mg/l. In June 2010 when low water level, the highest TPH was in Point 3, ie 0.29 mg/l and TPH in water at the lowest point 4 is equal to 0.1 mg l. For the sediment in May 2010 when water level is high, the highest TPH is at Point 7 (Pertamina unloading port area) that is equal to 11 520 mg/kg and the lowest is at Point 3 in the amount of 347 mg/kg. And in June 2010 when low water level, the highest TPH in sediment located in Point 3 that at 5100 mg/kg, and TPH in sediment were lowest in Point 6 (before the port area) that is equal to 1500 mg/kg. By neglecting some factors that contributed to the oil spreading pattern on the water surface, the load of TPH in Pertamina waste water that discharged into the river, this will covered up all over the water surface of the Donan River with a layer about 6,9012.10- iii 5 µm thickness.. This approach was also applied to predict the occurence of the TPH in the sediment. By implementing the Stokes Law and using some values of the density and particle size of materials that more likely to the TPH as an analogical approach, it was calculated that the sinking velocity of the TPH was 0,0054 m/second. Assuming the the wates was a calm and stagnant waters, it means that for an average depth of Donan River (5 meter depth), the TPH particle on the water surface will reached to the bottom sediment within 257 hours period. Some conclusions can be derived a.o. that the concentration of TPH in the waters still meet the Government Regulation No. 82 of 2001 on Water Quality Management and Control of Water Pollution on Class II water quality criteria. However, instead of focusing to the TPH concentration in the water column, the concern should be given more to its concentration in the bottom sediment as it tend to be accumulated from of what occurred in the water column. No matter how small the concentration of the TPH contained in the waters, still this will be able to change its quality in relation to its properties in the environment.