Perencanaan prasarana sanitasi air limbah di daerah Permukiman Padat Penduduk di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur
I Indonesia berfokus pada pencapaian penuh SDGs nomor 6 hingga 2030, denganpeningkatan akses air minum dan sanitasi. Kelurahan Kampung Melayu,Kecamatan Jatinegara, dipilih sebagai lokasi perencanaan sanitasi karena menurutlaporan perkembangan akses sanitasi di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, aksesterhadap jamban hanya mencapai 79,21%, yang masih jauh dari target yangditetapkan sebesar 100% di Tahun 2024 dan memiliki tingkat kepadatan penduduktinggi yang menyebabkan sulitnya pembangunan infrastruktur sanitasi, terutamakarena keterbatasan lahan yang tersedia. Perencanaan ini bertujuan untukmenyusun strategi dalam peningkatan kualitas sanitasi air limbah serta menunjangtingkat kesejahteraan kesehatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari diKecamatan Jatinegara. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metodekualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengankerjasama dengan kelurahan setempat dengan data eksisting. Sedangkanpengumpulan data secara kuantitatif dilakukan dengan melakukan kuesioner danobservasi dengan meninjau langsung rumah warga yang belum memiliki sistemsanitasi. Penentuan sampel kuesioner menggunakan rumus slovin dengan teknikpurposive sampling. Penyebaran kuesioner dibagikan kepada 100 responden di RW03 Kelurahan Kampung Melayu disebabkan oleh prevalensi yang paling tinggi darikepemilikan tangki septik. Pada RW 03 Kelurahan Kampung Melayu memiliki tipebangunan rumah permanen dan tidak dilengkapi dengan sistem tangki septiksebagai fasilitas penampung limbah. Sistem pengolahan air limbah yang dipilihadalah tangki septik komunal dengan menggunakan tangki septik terpisah sebagaipemisahan air limbah menjadi dua aliran (blackwater dan greywater). Jumlahtangki septik yang direncanakan adalah sebanyak 10 unit untuk melayani 100 KK.Persentase peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sanitasi di KelurahanKampung Melayu setelah dilakukan perencanaan mencapai 34,09%.
I Indonesia is focusing on achieving full SDGs (Sustainable Development Goals)number 6 by 2030, with an emphasis on improving access to clean water andsanitation. The district of Jatinegara has been chosen as the location for sanitationplanning based on the progress report on sanitation access in Jatinegara, EastJakarta. According to the report, access to toilets in Jatinegara is currently only at79.21%, which is far below the targeted 100% by the year 2024. Additionally, thearea has a high population density, making the development of sanitationinfrastructure challenging, particularly due to limited available land. The aim of thisplanning is to formulate strategies to enhance the quality of wastewater sanitationand support the overall health and well-being of the community in daily life in theJatinegara district. Data collection methods include both qualitative andquantitative approaches. Qualitative data collection involves collaboration with thelocal sub-district, utilizing existing data. Meanwhile, quantitative data collectionwas conducted through the use of questionnaires and observations by directlyreviewing the homes of residents without proper sanitation systems. Thedetermination of the questionnaire sample used the Slovin formula with purposivesampling techniques. The distribution of questionnaires was carried out among 100homeowners in RW 03 (neighborhood unit) of Kampung Melayu sub-district, asthis area exhibited the highest prevalence of septic tank. In RW 03, KampungMelayu Subdistrict, the residential buildings are of permanent type and are notequipped with a septic tank system as a waste storage facility. The selectedwastewater treatment system is a communal septic tank using separate septic tanksfor the separation of wastewater into two streams (blackwater and greywater). Theplanned number of septic tanks is 10 units to serve 100 households. The percentageincrease in sanitation facilities and infrastructure services in Kampung Melayu afterplanning is achieved at 34,09%..