DETAIL KOLEKSI

Potensi pengembangan gas metana batubara dan gasifikasi batubara bawah tanah di area ‘x’, sub-cekungan berau


Oleh : Naily Salsabila Setiawan

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Moehammad Ali Jambak

Pembimbing 2 : Afiat Anugrahadi

Kata Kunci : Berau, CBM, Cleat, Gasifikasi, UCG

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_SK_STG_072001900025_Halaman-Judul.pdf 20
2. 2023_SK_STG_072001900025_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2023_SK_STG_072001900025_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2023_SK_STG_072001900025_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2023_SK_STG_072001900025_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2023_SK_STG_072001900025_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2023_SK_STG_072001900025_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2023_SK_STG_072001900025_Bab-1.pdf 6
9. 2023_SK_STG_072001900025_Bab-2.pdf 28
10. 2023_SK_STG_072001900025_Bab-3.pdf 7
11. 2023_SK_STG_072001900025_Bab-4.pdf 27
12. 2023_SK_STG_072001900025_Bab-5.pdf 1
13. 2023_SK_STG_072001900025_Daftar-Pustaka.pdf 4
14. 2023_SK_STG_072001900025_Lampiran.pdf

S Sumber daya batubara diprediksi sekitar 143,7 miliar ton, dengan cadangan 38,84 miliar ton. Eksploitasi penambangan tentunya memerlukan pembukaan area yang luas serta kontradiktif terhadap isu lingkungan. Dewasa ini, batubara tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), namun juga diharapkan mampu berkontribusi sebagai sumber energi non konvensional, diantaranya adalah gas metana batubara (CBM) dan gasifikasi batubara bawah tanah (UCG). Kalimantan Timur merupakan daerah yang menyimpan kandungan batubara yang tersingkap dan tidak tersingkap cukup banyak. Penelitian dilakukan di wilayah PT. Berau Coal, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur yang secara geologi termasuk dalam sub cekungan Berau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi dan pengembangan CBM dan UCG pada daerah penelitian. Metode yang dilakukan adalah analisis surface, subsurface, dan analisis lab. Pada analisis CBM, dilakukan analisis cleat singkapan maupun core, sedangkan untuk UCG lebih ditekankan pada analisis karakteristik seam batubara dan data analisis proksimat. Hasil analisis menunjukkan daerah ‘X’ potensial untuk dikembn angkan sebagai lapangan CBM dengan kandungan gas tertinggi yakni 237,86 scf/ton pada seam 10 yang menerus hingga kedalaman -412,5 m. Diantara 20 seam yang ada di daerah penelitian, 3 seam berpotensi untuk dikembangkan sebagai lapangan UCG, yakni seam 5, seam 7, dan seam 12 dengan sistem multilateral horizontal well pada kedalaman -325 m hingga -562,5 m. Hasil penelitian disimpulkan dalam bentuk statistik dan desain model yang diharapkan dapat berguna untuk pengembangan energi non konvensional di Indonesia.

C Coal resources are predicted to be around 143.7 billion tons, with reserves of 38.84 billion tons. Mining exploitation certainly requires the opening of large areas that are contradictory to environmental issues. Today, coal is not only used as fuel in Steam Power Plants (PLTU), but is also expected to be able to contribute as a non-conventional energy source, including coal methane gas (CBM) and underground coal gasification (UCG). East Kalimantan is an area that has a lot of exposed and unexposed coal deposits. The research was conducted in the area of PT. Berau Coal, Berau Regency, East Kalimantan Province which is geologically included in the Berau sub-basin. The research objective was to determine the potential and development of CBM and UCG in the research area. The method used is surface, subsurface, and lab analysis. In CBM analysis, analysis of cleats and cores was carried out, while for UCG more emphasis was placed on analysis of coal seam characteristics and proximate analysis of data. The results of the analysis show that the \'X\' area has the potential to be developed as a CBM field with the highest gas content, namely 237.86 scf/ton at seam 10 which continues to a depth of -412.5 m. Among the 20 seams in the study area, 3 seams have the potential to be developed as UCG fields, namely seams 5, seam 7, and seam 12 with a horizontal multilateral well system at a depth of -325 m to -562.5 m. The research results are concluded in the form of statistics and model design which are expected to be useful for the development of non-conventional energy in Indonesia.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?