Arahan sistem transportasi dalam pengembangan compact city di Kota Tangerang Selatan
T Terjadi variasi nilai indeks Urban Compactness di Kota Tangerang Selatan(Wijayanti, 2018) dengan menghitung indeks densifikasi dan indeks mixed use.Namun, untuk kekompakan suatu kota dapat berkembang, tidak hanya membentukkepadatan tinggi dan menciptakan fungsi campuran saja, dimana struktur ruangkota kompak harus ditunjang oleh sistem transportasi (Linda, 2015). Tujuanpenelitian ini mengidentifikasi sistem transportasi terhadap klasifikasi tingkatUrban Compactness sehingga adanya arahan peningkatan atau pengembangansistem transportasi untuk mengembangkan konsep Compact City di TangerangSelatan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dan deskriptifkomparatif. Variabel yang digunakan meliputi kerapatan jaringan jalan, rasiopanjang trayek angkutan umum, dan jarak permukiman menuju halte. Hasilpenelitian ini menunjukkan, 1) adanya 3 (tiga) klasifikasi tingkat UrbanCompactness tinggi, sedang, dan rendah, 2) dari 7 (tujuh) kecamatan di TangerangSelatan, 4 kecamatan termasuk klasifikasi tinggi pada kerapatan jaringan jalan, 1(satu) kecamatan termasuk klasifikasi tinggi pada rasio panjang trayek angkutanumum, serta 2 (dua) kecamatan termasuk klasifikasi tinggi pada jarak menuju halte,dan 3) adanya arahan pengembangan fokus pada klasifikasi tingkat UrbanCompactness tinggi yaitu penambahan ruas jalan, penambahan trayek angkutanumum, dan penambahan halte yang mengindikasikan klasifikasi tingkat sistemtransportasi yang rendah dan sedang
T There are variation of urban compactness index valuation in South Tangerang City(Wijayanti, 2018) by calculating densification index, and mixed use index.However, for the compactness of a city to develop, it does not only form a highdensity and create a mixed function, where the compact city space structure mustbe supported by a transportation system (Linda, 2015). This study aims to identifythe transportation system to the level of Urban Compactness so that there aredirections to improving or developing the transportation system to develop theconcept of Compact City in South Tangerang. This paper uses descriptivequantitative and comparative descriptive. The variables used include the density ofthe road network, the ratio of the length of the public transport route, and thedistance of the settlement to the bus stop. The results of this study indicate 1) thereare 3 classifications of high, moderate, and low of Urban Compactness levels, 2)from the 7 sub-districts in South Tangerang City, 4 sub-districts indicated as highdensity of the road network, 1 sub-district indicated as high the ratio of the lengthof the public transport route, and 2 sub-districts indicated as high the distance ofthe settlement to the bus stop, and 3) there is a development direction focused onthe classification of high levels of urban compactness, namely the addition of roads,addition of public transport routes, and additional bus stops, which indicate a lowand medium level classification of the transportation system.