DETAIL KOLEKSI

Pemanfaatan limbah terak (Slag) untuk pembuatan semen baru yang ramah lingkungan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan

2.0


Oleh : Lisa Oksri Nelfia, Alfien Hernanda Putra

Info Katalog

Tahun Terbit : 2020

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI

Tgl Terbit (Publikasi) : 2019-03-14

URL Official : https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/EC00202020987?type=copyright&keyword=Pemanfaatan+Limbah+Terak+%28Slag%29+Untuk+Pembuatan+Semen+Baru+Yang+Ramah+Lingkungan+Demi+Terwujudnya+Pembangunan+Berkelanjutan

Nomor HKI : 000192 870

Subyek : Building materials

Kata Kunci : building, cement, building material


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. sertifikat_EC00202020987.pdf 2

C Ciptaan disini adalah berupa karya ilmiah yang meneliti tentang suatu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti semen yang disebut dengan ferrick. Ferrick adalah singkatan dari ferrous (besi) dan nickel (nikel). Material ini terinspirasi dari ferrock yang ditemukan oleh David Stone, seorang peneliti dari University of Arizona. Bedanya ferrick dan ferrock adalah kehadiran nikel pada campurannya. Campuran lengkap dari ferrick adalah terak besi, terak nikel, cangkang telur, metakaolin, dan asam oksalat. Ferrick memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan semen. Pertama, ferrick memiliki keunikan, yaitu tidak menghasilkan karbon dioksida (CO2) pada proses pembuatannya, melainkan membutuhkan karbon dioksida (CO2) sehingga dapat mengurangi kadar gas tersebut di atmosfer dan membuat material dasar ini lebih ramah lingkungan dalam proses produksinya. Proses pembuatannya sama seperti ferrock, yaitu ketika kandungan besi (Fe) dari limbah terak besi bereaksi dengan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) lalu menghasilkan besi karbonat (FeCO3) dan gas hidrogen (H2). Kedua, ferrick terdiri dari bahan-bahan sisa yang jumlahnya banyak di Indonesia, seperti terak besi, terak nikel, cangkang telur, dan metakaolin. Hal ini dapat mengurangi bahan-bahan sisa yang dapat membahayakan lingkungan jika dibiarkan saja menumpuk akan menimbulkan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Ketiga, ferrick lebih sedikit menggunakan bahan alam karena tidak menggunakan batu kapur (limestone). Untuk mengetahui kemampuan ferrick menggantikan semen, maka dibandingkan juga karakteristik fisika, dan kimia dari semen dan ferrick. Hasilnya adalah karakteristik dari ferrick hampir menyamai semen sehingga dapat diasumsikan berdasarkan karakteristik jika ferrick dapat menggantikan semen. Penelitian ini masih sangat baru di Indonesia sehingga hasil karya ilmiah dengan ferrick perlu dilanjutkan secara mendalaman yang tidak hanya terbatas dari proses pembuatan karya ilmiah yang berdasarkan pada studi literature saja tetapi harus dibuktikan dengan studi di laboratorium dengan proses pembuatan prototipe dan pengujian beberapa sampel untuk menvalidasi hasil akhir karakterisasi yang ditemukan dari literature. Dari penelitian ini diharapkan ferrick dapat menjadi alternatif dari semen untuk diaplikasikan di dunia konstruksi dan dapat menjadi material utama yang ramah lingkungan dan mudah dijangkau di masa depan.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?