Penggunaan daun sirih untuk pengobatan stomatitis aftosa rekuren
S Stomatitis Aftosa Rekuren atau yang lebih dikenal dengan sebutan sariawan adalah Iuka dangkal yang timbul di rongga mulut, ditandai dengan satu atau lebih ulserasi mulut yang terasa sakit denganpermukaan yang berwarna putih. Di Indonesia, sudah sejak lama daunsirih (Piper betle /inn) digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sariawan. Kemampuan daun sirih (Piper betle /inn) dalam menyembuhkan sariawan didapat dari minyak atsiri dan senyawa yang terkandung di dalamnya yang memiliki sifat antiseptik dan anti jamur. Kemampuan minyak atsiri dalam menghambat pertumbuhan bakteri, di dapat dari fenol, kavikol betelfenol, seskuiterpen, karvakrol yang tidak hanya efektif terhadap bakteri Gram positif, tetapi juga efektif terhadapbakteri Gram negatif. Proses pengolahan daun sirih dapat dilakukandengan cara ekstraksi, destilasi uap, infusa, direbus atau dididihkan. Hasil pengolahan daun sirih dapat dikembangkan menjadi obat kumur antiseptik.
R Recurrent Aphtous Stomatitis is a superficial injury, which appear at oral mucous. The most common stomatitis is characterized by one or more oral ulcerations. These lesions are associated by pain and their surface colours are white. In Indonesia, piper betle Jinn leaves have been used for along time as a traditional medicine to cure stomatitis. This activity acquired from the volatile oil of sirih and other chemicals which haveantiseptic and antifungus properties. The capability of volatile oil of sirih toblock off the growth of bacteria not only effective towards Gram positive bacteria but also Gram negative bacteria and the capability acquired from phenol, cavicol, betelphenol, sesquiterpen, carvacrol. Piper betle /inn leaves can be processed by extraction, vapor destilation, infused and boiled in the water. The result can be developed to an antiseptic gargle preparation.