Dasar pengetahuan masyarakat mengkonsumsi frozen yoghurt : kajian pada kelompok lokal dan ekspatriat di Jakarta
P Pola hidup sehat yang menjadi tren di dunia global sudah mulai popular di Indonesia. Hal ini terlihat dari masuknya kebudayaan barat yang berpengaruh dalam bidang kesehatan seperti mengkonsumsi frozen yoghurt. Manfaat yang bisa diperoleh dari mengkonsumsi frozen yoghurt yaitu melancarkan pencernaan dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, selain itu juga dapat menghilangkan bau mulut serta memperkuat jaringan periodontal. Penelitian yang dilakukan pada 2 komunitas yaitu komunitas lokal dan komunitas ekspatriat yang masing-masing berjumlah 25 individu dengan menggunakan metode kuisioner dan wawancara. Dari hasil penelitian tersebut terlihat adanya kesamaan perilaku pada kedua komunitas dalam menyukai frozen yoghurt (lokal 92%, ekspatriat 96%). Apabila ditinjau lebih dalam dari keseluruhan persentase dimana manfaat menjadi hal yang disukai dari frozen yoghurt maka didapatkan persentase lokal sebesar 36% dan ekspatriat sebesar 56%. Kesimpulan bahwa kebudayaan mengkonsumsi frozen yoghurt sudah diadopsi dengan baik di Indonesia akan tetapi adanya perbedaan alasan yang mendasari perilaku tersebut. Pada komunitas lokal terlihat bahwa rasa menjadi alasan utama dari mengkonsumsi frozen yoghurt sedangkan pada komunitas ekspatriat faktor pengetahuan dan kesadaran akan kesehatan menjadi pendorong mereka mengkonsumsinya. Pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya kesehatan yang dipengaruhi asupan makanan masih harus ditingkatkan pada komunitas lokal, sehingga suatu perubahan perilaku sehat tidak hanya bedasarkan trend sesaat melainkan pengetahuan yang mendalam dan tidak bersifat sementara.
A Achieving a healthy lifestyle which has been a recent global trend is gaining popularity in Indonesia. This can be seen from the influence of Western culture which is impacting the health industry, such as the consumption of frozen yoghurt. Benefits of consuming frozen yogurt include better digestive health, providing essential nutrition for the body, decreasing mouth odor and strengthening the periodontal membrane. This research had been conducted on the local and expatriate community. Each community consists of 25 individuals and the methodology consists of a questionnaire and an interview. From the results it is apparent that there is a similarity between the two communities in their favour of frozen yoghurt (local 92% expatriate 96%). When asked further if they favoured frozen yoghurt for its health benefits, the local percentage is 36% and the expatriate percentage is 56%. It is concluded that the culture of consuming frozen yoghurt has been well-adopted by Indonesians, although there is a difference of reason in consuming the frozen yoghurt compared to the expatriate community. With the local community, the flavour of the frozen yoghurt is the primary reason of their consumption whereas with the expatriate community, their primary reason to consume frozen yoghurt is their awareness of its health benefits. Knowledge and awareness of how the consumption of food directly impacts health need to be improved within the local community so that a healthy lifestyle change is not made purely based on trend but a permanent change which is based on awareness and knowledge.