L Latar Belakang: Lokakarya dunia yang diadakan oleh AAP dan EFP pada tahun 2017 bertujuan untuk memperbaharui klasifikasi tahun 1999, lokakarya ini berhasil menerbitkan klasifikasi penyakit periodontal dan penyakit peri-implan 2017. Pada klasifikasi periodontitis baru 2017, “periodontitis kronis” dan “periodontitis agresif” dikelompokkan menjadi satu kategori “periodontitis”. Klasifikasi periodontitis baru 2017 kemudian mengklasifikasikan lebih lanjut periodontitis dengan menggunakan staging dan grading. Tujuan: untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada implementasi klasifikasi periodontitis baru 2017. Metode: penelitian observasional deskriptif melalui scoping review. Pencarian data dilakukan dengan menggunakan strategi Boolean search pada tiga database electronik yaitu; Google Scholar, Pubmed, Willey Online Library. Hasil: Terdapat 11 jurnal yang membahas mengenai kelebihan dan kekurangn pada implementasi klasifikasi periodontitis baru 2017. Delapan jurnal berhasil memberikan bukti mengenai kelebihan klasifikasi menggunakan staging dan grading sedangkan tiga jurnal lainnya membahas mengenai kekurangan implementasi klasifikasi baru. Kesimpulan: Klasifikasi periodontitis baru 2017 memiliki kelebihan yang telah terbukti seperti kemampuannya dalam menggambarkan bukan hanya keparahan dari periodontitis namun turut menggambarkan mengenai kompleksitas, progesifitas, dan faktor risiko. Mempelajari klasifikasi periodontitis 2017 memberikan banyak manfaat seperti mengetahui gambaran akan prognosis dan future risk dari suatu kasus yang pada akhirnya mempengaruhi terapi yang akan dilakukan. Namun dalam implementasinya, klasifikasi periodontitis baru 2017 sangat erat kaitannya dengan latar belakang pendidikan sehingga tidak semua praktisi gigi dapat mencapai kesepakatan dan akurasi yang sama