Pengaruh perpindahan lokasi perumahan pada kemampuan ekonomi rumah tamgga di rumah susun Jatinegara Barat Jatinegara Barat dan rumah susun Rawa Bebek
R Rumah susun Jatinegara Barat dan Rawa Bebek dibangun Pemda DKI untuk menampung penduduk yang terkena relokasi dalam program normalisasi kali Ciliwung. Setelah dipindahkan terjadi penunggakan biaya sewa rusun yang menunjukan rendahnya kemampuan ekonomi mereka. Setelah dipindahkan ke rumah susun terjadi perubahan pola kehidupan seperti pola pergerakan yang mempengaruhi pendapatan dan pengeluarannya untuk transportasi, sewa dan biaya utilitas rusun. Penelitian ini diarahkan untuk mengidentifikasi pengaruh perpindahan lokasi perumahan terhadap kemampuan ekonomi rumah tangga. Desain penelitian menggunakan survey kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pengeluaran penghuni rumah susun Rawa Bebek dan Jatinegara Barat. Pada rumah susun Jatinegara Barat terjadi peningkatan pengeluaran biaya transportasi menjadi 22% terhadap pendapatan sedangkan pada rusun Rawa Bebek menjadi 30%. Proporsi biaya utilitas terhadap pendapatan rumah tangga di rumah susun Jatinegara Barat sebesar 12% sedangkan di rumah susun Rawa Bebek 14% . Sementara pengeluaran untuk sewa rumah susun di Jatinegara Barat mengambil proporsi 12% terhadap pendapatan sedangkan di Rawa Bebek 11%. Dapat disimpulkan, bahwa perpindahan lokasi perumahan berpengaruh pada penurunan kemampuan ekonomi rumah tangga pada dua rusun yang diteliti. Untuk mengatasi permasalahan akibat perpindahan lokasi perumahan maka dalam perencanaan pembangunan rusun perlu disertai perencanaan penyediaan lapangan kerja bagi penghuni agar terjadi peningkatan kemampuan terutama untuk membayar sewa dan utilitas rusun yang tidak ada sebelumnya. Di samping itu pihak pemerintah daerah perlu menambahkan armada transportasi umum dengan biaya terjangkau menuju berbagai lokasi aktivitas penghuni sehari-hari dan atau perencanaan penyediaan fasilitas sosial ekonomi yang mudah dan murah untuk diakses penghuni rumah susun.
T The Flat of Jatinegara Barat and Rawa Bebek were built by the provincial government of DKI Jakarta to accommodate the inhabitants who relocated from the Ciliwung river bank in normalization program. The rent cost of flat in arrears after they moved there which showed their low economic capacity. After they moved into the flats, their life patterns such as their pattern of movement was changed affected their income and expenditure for transportation, rent and utility costs. This research was directed to identify the influence of the displacement of housing locations to the households economic capacity. Research design used questionnaire survey. The result of the study showed a change in household income and also expenses in the flat of Rawa Bebek and Jatinegara Barat. In Jatinegara Barat, the households’s expenditures for the transportation cost take the proportion of 22% against their income while in rawa bebek 30%.The proportion of utility cost to the household in flat of Jatinegara Barat take the proportion of 12% while in Rawa Bebek 14%. The household expenditure for the rent cost in Jatinegara Barat take the proportion of 12% against their income while in rawa bebek 11%. It can be concluded that the displacement of residential location affected on the declining of household economic capacity in two cases. To overcome the problem due to the displacement of housing locations, in the housing development planning need to accompanied by the planning for provision of employment opportunities for them to rise their ability to pay rent and utilities that were not experienced before. In addition, the local governments need to add more cost-effective modes of transportation for them and or planning the provision of social and economic facilities as easy and cheap to be accessed by them.