P Pada saat ini kemasan take away yang digunakan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Soto Mie Bogor “Pak Dede” yaitu kantong plastik dengan jenis HDPE anti panas (HD ATP). Dimana jenis kemasan ini masih terdapat adanya kekurangan yaitu tidak adanya merek atau logo sebagai informasi bagi konsumen, kemasan tidak dapat didaur ulang, dan dapat terkena paparan sinar matahari yang dapat mempengaruhi kualitas kuah soto. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan identifikasi bahan kemasan soto mie sesuai dengan standar kemasan pangan dan merancang pengembangan kemasan soto mie berdasarkan peresepsi konsumen dengan menggunakan metode kansei engineering yang dapat memenuhi standar kemasan pangan. Penelitian diawali dengan melakukan identifikasi bahan kemasan soto mie sesuai dengan standar kemasan pangan, pengumpulan kansei words, menentukan factor loadings dengan menggunakan metode principal component analysis (PCA), melakukan formulasi desain kemasan dengan menggunakan association rule mining (ARM), perancangan desain kemasan soto mie, dan melakukan pengujian keamanan kemasan. Penelitian ini menghasilkan rancangan pengembangan kemasan take away soto mie berdasarkan peresepsi konsumen dengan menggunakan bahan kemasan yang sudah sesuai dengan standar kemasan pangan. Hasil dari rancangan pengembangan kemasan take away soto mie melakukan tiga tahap proses pengujian kemasan. Tiga tahap proses pengujian yang dilakukan berupa pengujian material kemasan, pengujian ketahanan kemasan, dan pengujian fungsi kemasan. Hasil dari ketiga tahap proses pengujian tersebut rancangan kemasan soto mie sudah sesuai dengan standar keamanan pangan. Material yang digunakan sudah bersertifikat LPPOMMUI, ISEGA, dan FDA. Rancangan kemasan soto mie tahan air, anti bocor, dan tahan panas. Pada pengujian fungsi kemasan hasil yang didapatkan rancangan kemasan sudah sesuai fungsinya sebagai kemasan soto mie, desain yang dibuat menarik, praktis, memudahkan proses transportasi, dan rancangan kemasan baik untuk pengembangan kemasan kedepannya.