DETAIL KOLEKSI

Kajian pengembangan pariwisata di kawasan strategis pariwisata (KSP) Larantuka kabupaten Flores Timur

2.0


Oleh : Magdalena Oa da Tukau

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Endrawati Fatimah

Pembimbing 2 : Henky Hermantoro

Subyek : Tourism - Larantuka - Planning;Recreation areas - Planning.

Kata Kunci : tourism development, Larantuka tourism area, East Flores district

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_PW_08311019_Halaman-judul.pdf 13
2. 2015_TA_PW_08311019_Bab-1.pdf 7
3. 2015_TA_PW_08311019_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_PW_08311019_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_PW_08311019_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_PW_08311019_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_PW_08311019_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_PW_08311019_Daftar-pustaka.pdf 2
9. 2015_TA_PW_08311019_Lampiran.pdf

K Kabupaten Flores Timur terletak di bagian timur Pulau Flores yang memiliki potensi daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan. Dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Flores Timur, pengembangan pariwisata Kabupaten Flores Timur dibagi menjadi 5 Kawasan Strategis Pariwisata (KSP). Kelima Kawasan ini adalah KSP Waiklibang, KSP Larantuka, KSP Menanga, KSP Sagu, dan KSP Ritaebang. Dari kelima KSP ini, KSP Larantuka merupakan KSP yang paling beragam jenis daya tarik wisatanya yakni daya tarik wisata alam dan daya tarik wisata budaya. Selain itu, KSP Larantuka merupakan pintu masuk bagi pariwisata Kabupaten Flores Timur. Tinggi potensi wisata di wilayah ini, namun hingga kini belum optimal pengembangan dan pemanfaatannya Tujuan studi ini adalah Menyusun rekomendasi konsep pengembangan pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) Larantuka sebagai pintu masuk pariwisata Kabupaten Flores Timur dengan mengidentifikasi potensi destinasi pariwisata di KSP Larantuka, mengkaji aksesibilitas dalam kegiatan wisata di KSP Larantuka, mengindentifikasi pasar wisata di KSP Larantuka, dan mengkaji berbagai kebijakan serta rencana terkait kepariwisataan di KSP Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Konsep pengembangan pariwisata di Kawasan Strategis Larantuka terdiri atas dua konsep pengembangan yaitu konsep spasial dan non spasial. Konsep spasial dari pengembangan kawasan ini terdiri dari dua kluster pariwisata dengan 1 pusat pelayanan dan informasi pariwisata serta 2 sub pusat pelayanan dan informasi pariwisata. Sedangkan konsep non spasial dari pengembangan pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) Larantuka terdiri atas konsep pemasaran menggunakan marketing mix dan pemberdayaan masyarakat.

F Flores Regency is situated at the east of Flores Island having potential attractions of natural tourism, cultures, and artificial. In the Master Plan of Regional Tourism Development (RIPPDA) of East Flores Regency, development of East Flores Regency is divided into 5 Tourism Strategic Areas (KSP). The five areas are Tourism Strategic Areas Waiklibang, Tourism Strategic Areas Latantuka, Tourism Strategic Areas Menanga, Tourism Strategic Areas Sagu, dan Tourism Strategic Areas Ritaebang. Of these Tourism Strategic Areas, KSP Larantuka has most varied tourism attractions they are natural tourism attraction and cultural tourism attraction. In addition, KSP Larantuka is the gate for the tourism at East Flores Regency. The tourism potential is high in this area, but until now its development and exploitation have not been optimal. Purpose of this study is to compile a recommendation on tourismdevelopment concept in Tourism Strategic Area (KSP ) of Larantuka as a tourismgate of East Flores Regency by identifying the tourism destination potential inKSP Larantuka, reviewing accessability in tourism activities in KSP Larantuka,identifying tourism market at KSP Larantuka, and reviewing various policies andplans related to tourism in KSP Larantuka, East Flores Regency. The approachused in this study is quantitative approach. Tourism development concept at Larantuka Strategic Area consists of two development concepts namely spatial and non spatial. Spatial concept of this tourism development consists of two tourism clusters with 1 service center and tourism information as well as 2 sub service sub center and tourism informaiton. While non spatial concept of tourism development at Larantuka Tourism Strategic Area (KSP) consists of marketing concept using marketing mix and community empowerment.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?