Penelitian sifat fisik lumpur air asin dengan aditif filtrasi pada suhu tinggi
D Dalam suatu operasi pemboran sering dijumpai adanya suhu yang tinggi.Umumnya, suhu dan viskositas fluida memiliki perbandingan yang terbalik. Hal ini disebabkan oleh merenggangnya ikatan antar partikel pada suatu fluida, termasuk fluida pemboran. Akibatnya viskositas pada lumpur pemboran menjadi menurun dan berpengaruh pada filtrat lumpurnya yang kemudian mudah hilang terserap ke dalam batuan formasi. Pada kasus ini maka diberikan aditif dalam lumpur pemboran untuk membatasi filtration loss ke dalam batuan formasi. Aditif yang digunakan adalah Pyrotrol dan Resinex-II, yang diteliti pengaruhnya terhadap lumpur dan berapa konsentrasi yang sesuai dalam kebutuhan di lapangan. kandungan dalam aditif pyrotrol merupakan kopolimer dari acrilamide-AMPS yang bersifat hidrofilik serta berperilaku alir seperti fluida non-newtonian. Sedangkan Resinex-II merupakan batubara muda yang memiliki porous dan mampu menyerap cairan. Dimana dengan kandungan yang berbeda pada tiap aditif, keduanya mampu membentuk lumpur yang memiliki sifat filtrasi rendah. Metodologi dalam penelitian ini adalah menguji sifat fisik dan rheologi masing-masing lumpur pemboran yang sudah di-treatment dengan kedua aditif tersebut hingga suhu tinggi, yaitu 250°F. Dari penelitian yang telah dilakukan ada dua lumpur yang mampu memenuhi kebutuhan untuk pemboran sumur X di lapangan Y, PT. Pertamina EP, Sumatera bagian selatan, yaitu lumpur dengan penambahan Pyrotrol sebanyak 5 gr (LP 3) dan lumpur dengan penambahan Resinex-II sebanyak 3 gr (LR 2). Kedua lumpur tersebut telah lulus uji hingga suhu 250°F.
I In a drilling operation the problem with high temperature is frequentlyencountered. Generally, temperature and fluids viscosity have an inverse ratio. This is caused by the rift among particles in the fluid when it is burning, including the drilling fluid. Consequently, the viscosity of the drilling mud is decreasing and affects to the mud filtrate. It is lost and easily adsorbed into the rock formation. In this case, the mud must be added by the additive of filtration loss control agent (FLCA) to control the filtration loss. The used additives are Pyrotrol and Resinex-II, where it is observed how it affects to the mud and how much concentrations need to be used in the field. The content of pyrotrol is a copolymer of the acrylamide-AMPS which is a hydrophilic and its flow patterns have similarity with the non-newtonian fluid, while Resinex-II is a resin lignite and has a porous and it adsorbs liquid easily, where the different contents for each additives both are capable in forming the drilling mud which has low filtration properties. The methodology of this research was testing the physical and rheological properties of the drilling mud where it is already treated by those additive up to high temperature, 250°F. Based on the result of the research, there are two types of mud that suitable with the request of the field Y for well X, PT. Pertamina EP, Sumatera southern, which are mud with the addition of 5 grams Pyrotrol (LP 3) and mud with addition of 3 grams Resinex-II (LR 2). Both of the muds have beed passed the test for the temperatur up to 250°F.