Kajian perkembangan Kota Serang tahun 2008-2014
K Kota Serang merupakan kota yang dibentuk pada tahun 2007 menurut UU Nomor32 Tahun 2007 tentang pembentukan Kota Serang. Kota Serang dengandiberlakukannya otonomi daerah diharapkan dapat mempercepat pembangunanpotensi serta menjadi kota yang mandiri. Disamping kebijakan tersebut tentumenjadikan Kota Serang mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagaikonsekuensi dari proses pemekaran wilayah menjadi kota serta ibukota ProvinsiBanten. Hal tersebut juga memicu pergeseran dari wilayah pedesaan menujuwilayah perkotaan. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian mengenaiperkembangan Kota Serang dengan tujuan dari penelitian ini adalah untukmengkaji perkembangan Kota Serang sebagai kawasan perkotaan. Sasaran daripenelitian ini adalah 1) terkajinya perkembangan Kota Serang sebagai kawasanperkotaan ditinjau berdasarkan aspek fisik, 2) terkajinya perkembangan KotaSerang sebagai kawasan perkotaan ditinjau berdasarkan aspek sosial, 3) terkajinyaperkembangan Kota Serang sebagai kawasan perkotaan ditinjau berdasarkanaspek ekonomi. Dalam menjawab perkembangan Kota Serang maka metodependekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Hasil dari penelitian ini didapati bahwa perkembangan Kota Serang dari tahun2008 sampai 2014 mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 111%dari total luas lahan terbangun pada tahun 2008, hal tersebut dikarenakan terdapatpembangunan berbagai fasilitas perkotaan dan pemerintahan dari tahun 2008sampai 2014 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal yang tinggal diKota Serang. Walaupun mengalami perkembangan yang cukup signifikan, KotaSerang belum dapat dikatakan sebagai kawasan perkotaan karena luas lahan untuklahan tidak terbangun dan lahan agraris masih mendominasi dari keseluruhanlahan di Kota Serang. Selain itu, perkembangan Kota Serang masih terbilanglambat dan tidak seperti yang diprediksikan pada RTRW Kota Serang Tahun2008-2028 yaitu 12.791,60 hektar pada tahun 2028, karena berdasarkan dataperkembangan luas lahan terbangun pada tahun 2008-2014, rata-rata pertumbuhanlahan terbangun hanya 2% per-tahun, hal ini berarti peruntukan luas lahanterbangun akan tercapai di tahun 2038 atau 10 tahun kemudian dari tahun yangdirencanakan. Pada kondisi sosial di Kota Serang menunjukkan bahwa pada kurunwaktu 2008 sampai 2014 Kota Serang belum termasuk kota yang padat pendudukdilihat dari kepadatan penduduk yang hanya sebesar 24 jiwa/hektar. Disampingitu, dilihat dari perekonomian Kota Serang dari tahun 2008-2013 telah terjadiperkembangan perekonomian dimana pada tahun 2008 kontribusi perekonomiandi sektor primer 9,62% dan sektor tersier sebesar 63,51%. Sementara itu, di tahun2013 kontribusi perekonomian di Kota Serang pada sektor primer sebesar 8,86%dan sektor tersier sebesar 64,05%. Berdasarkan kondisi perekonomian tersebuttelah terjadi penurunan di sektor primer.
S Serang City is a city that was formed in 2007 by law No. 32 of 2007 on theestablishment of the city of Serang. Serang City with the implementation of regional autonomy is expected to accelerate development and become anindependent city and was able to run his own government. Aside from the policycertainly makes Serang City growth and development as a consequence of theprocess of regional expansion into the city and the capital of Banten Province. Italso triggered a shift from rural areas to the urban areas. Therefore, it is importantto do research on the development of Serang City with the aim of this study wasto assess the development of Serang City as urban areas. The goals of this studywere 1) These study to development Serang city as urban areas are reviewedbased on the physical aspect, 2) These study to development Serang city as urbanareas are reviewed by the social aspect, 3) These study to development Serangcity as urban areas are reviewed based on the economic aspect. In answer to thedevelopment of the city of Serang, the approach used in this study is a quantitativeapproach. The results of this study found that the development of Serang Cityfrom 2008 to 2014 experienced a significant improvement in the amount of 111%of the total area of undeveloped land in 2008, it is because there is theconstruction of various urban facilities and government from 2008 to 2014 formeet community needs live in the city of Serang. Despite the significantgrowth,Serang City can not be said as urban areas for land for land is not awakeand still dominates the agricultural land of the total land in the city of Serang.Besides the development of Serang still slow and not as predicted in the RTRWKota Serang since 2008 - 2028 is 12791.60 hectares in 2028, as based oncomprehensive development and undeveloped land since 2008-2014, the averagegrowth of developed and undeveloped land just 2% year, this means the allotmentof land area woke will be achieved in 2038 or 10 years later than the planned. Onthe social conditions in Serang city showed that in the period 2008 to 2014 thecity of Serang not including the densely populated city views from a populationdensity of only 24 inhabitants / hectar. In addition, the views of the economy ofthe years 2008-2013 Serang economic developments which have taken place in2008, the economic contribution of 9.62% in the primary sector and the tertiarysector amounted to 63.51%. Meanwhile, in 2013 the economy in Serang citycontribution to the primary sector amounted to 8.86% and the tertiary sector amounted to 64.05%. Based on the condition of the economy has been a decline inthe primary sector.