Kajian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Pabrik Kelapa Sawit PT Steelindo Wahana Perkasa Belitung Timur
P Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi secara umum yang terdiri dari tahap penerimaan buah, perebusan, thressing, pressing, pemurnian minyak,dan pengolahan biji sawit. Mengetahui penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilaksanakan oleh pengelola pabrik kelapasawit PT Steelindo Wahana Perkasa apakah sudah berjalan dengan baik, berapakah persentasi penggunaan alat pelindung diri yang dilaksanakan pekerja, dan lokasi kerja manakah yang sering terjadi kecelakaan. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 110 orang yaitu seluruh pekerja pada pabrik kelapa sawit PT Steelindo Wahana Perkasa Belitung Timur . Penganalisaan permasalahan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian : Program sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja telah diterapkan di pabrik kelapa sawit Tanjung Medan seperti recruitmen, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, dan penggunaan alat pelindung diri, papan peringatan/rambu rambu kecelakaan kerja, sanksi dan penghargaan, sehingga diharapkan kinerja,keselamatan dan kesehatan kerja semakin meningkat. Penggunaan alat pelindung diri seperti penggunaan helm sekitar 100 %, sepatu boot dipakai 100 % pekerja, sarung tangan dipakai 72, 73 %, penutup mulut dipakai 77, 78 % pelindung dada dipakai 53, 34 % pekerja. Perlu disarankan pengawasan yang baik seperti pengecekan penggunaan alat pelindung diri, perawatan berkala. Diperlukan penyuluhan dari manejemen pabrik dengan mengadakan pelatihan dan mendatangkan ahlikeselamatan dan kesehatan kerja. Faktor - faktor K3 yang ditemukan dan bersifat penting disetiap pekerjaan di lingkungan PT Steelindo Wahana Perkasa mencakup faktor risiko fisik, kimia dan biologis, risiko terhadap keseluruhan faktor-faktor yang terkait dengan setiap kegiatan yang ada dinilai dengan metode fine. Berdasarkan kondisi yang ditemui dilapangan saat ini msks prioritas utama pengendalian risiko dari seluruh kegiatan pada lingkungan fasilitas produksi pada PT Steelindo Wahana Perkasa mencakup 8 kegiatan yang beresiko tinggi, prioritas kedua penanganan risiko terhadap 4 kegiatan berisiko sedang dan prioritas terakhir kedua yaitu penanganan risiko terhadap 4 kegiatan berisiko sedang dan prioritas kedua yaitu penanganan risiko terhadap 4 kegiatan yang berisiko rendah.
T This study aims to determine the general production process comprising the step of receiving the fruit, boiling, thressing, pressing oil refining and processing of oil seeds. Knowing the implementation of safety and health management systems that work has beeen carried out by the manager of a palm oil mill PT Steelindo Wahana Perkasa if it goes well, what is the percentage of the use of personal protective equipment that carried workers and work sites which frequence accidents. The study population was a total of 110 people that all workers in the palm oil mill PT Steelindo Wahana Perkasa East Belitung. Analyzing the problems analyzed descriptively. The results: the program system safety and occupational health management has been applied in Tanjung Medan millers such as recruitment, education and training, counseling, use of personal protective equipment, warning signs/sign accidents, penalties and rewards, so that the expected performance, safety and health in increasing. The use of personal protective equipment such as helmet use approximately 100 %, 100 % worn boots worker, gloves workers wear 72.73 %, 88.24 % use earplugs workers, protective 53.34 % of worker used chest. Need good supervision is recommeded as checking the use of personal protective equipment, regular maintenance. Need for extension of the factory management with the training and bring in occupational safety and health experts. K3 risk factors were found to be important and every job in PT Steelindo Wahana Perkasa include the risk factors of physical, chemical and biological, to the overall risk factors associated with each activity that is assessed by using the method fine. Based on the condition encountered in the field today is the top priority of risk control of all activities on the environment at the production facility PT Steelindo Wahana Perkasa includes 8 high -risk activities, the second priority is handling the risk to 4 medium -risk activities and last priority is handling risk to activity 27 low -risk.