Perancangan kembali bangunan rumah sakit paru Provinsi Jawa Barat dengan pendekatan arsitektur hijau di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
P Perkembangan gaya hidup orang timur yang semakin meniru gaya hidup orangbarat membawa dampak buruk pada kesehatan. Salah satu kebiasaan menghisap rokok saat bersantai dan bekerja, tentunya menjadi pemicu meningkatnya penderita penyakit paru-paru. Harga rokok yang cukup terjangkau untuk segala kalangan menjadikan rokok sebagai salah satu kebutuhan primer bagi perokok aktif. Kehadiran Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat tentunya sangat membantu dalam melayani penderita penyakit paru-paru, namun fasilitas, sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai sehingga dilakukan perancangan kembali untuk menyempurnakan pelayanan. Untuk memaksimalkan potensi alam Kabupaten Cirebon, arsitektur Hijau dipilih sebagai acuan dalam perancangan dan menurut hasil analisa pra-perancangandidapatkan bahwa bangunan yang menerapkan arsitektur hijau tentunya memilikisirkulasi udara dan cahaya yang baik sehingga dapat membantu proses perawatan pasien penyakit paru-paru.
T The changes of the eastern lifestyle are increasingly imitating a Western lifestyle, that have an adverse impact on health. A bad habit of smoking cigarettes while relaxing and working, has fueled a rise of lung disease. Cigarette prices are quite affordable for all people, make smoking as one of the primary needs for active smokers. Pulmonary Hospital of West Java province is certainly very helpful in serving people with lung disease, but the amenities, facilities and infrastructure provided is not adequate, so redesign are really needed to enhance service. To maximize the natural potential of Cirebon, Green architecture chosen as a reference in designing and according to the results of the pre-design analysis showed, that the buildings with green architecture implement, certainly has a good air circulation and good lighting, so it can assist the treatment of patients with lung disease.