Analisa pengaruh ingkat kejenuhan pda lereng midlle yapen grasbeg mengunakan metode grafik hoek and bray di PT Preport Indonsia Tembaga Pura Papua
P Perusahaan PT Freeport Indonesia yang berada di Kecamatan Mimika Timur, Kecamatan Mimika, Propinsi Papua. PT Freeport Indonesia menggunakan dua sistem penambangan yaitu sistem tambang terbuka (Surface mine) dan tambang bawah tanah (underground mine). PT Freeport Indonesia berada di daerah tropis dan proses penambangannya secara jenjang sehingga pengaruh tingkat kejenuhan air sangat besar yang dapat menyebabkan tekanan air pori pada lereng. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pengaruh tingkat kejenuhan air terhadap kestabilan lereng yang bisa mengurangi nilai kestabilan. Pengolahan data dari hasil penelitian menggunakan software Roclab dan Hoek and Bray Chart. Dari hasil perhitungan akan menghasilkan nilai faktor keamanan lereng. Tinggi muka lereng diasumsikan 3 kondisi yaitu kondisi kering, kondisi 50% jenuh, dan jenuh total serta memiliki ketinggian lereng 150 meter dan sudut kemiringan 33Ëš. Dari hasil analisis pada daerah Middle Yapen diperoleh bahwa kondisi kering aman atau stabil sedangkan pada kondisi 50% jenuh memiliki nilai faktor kemanan 1,114 dan pada kondisi jenuh total memiliki faktor keamanan 1,039. Maka itu, perlu perbaikan geometri lereng dengan 2 cara yaitu pemotongan atau pengurangan ketinggian dan pengurangan sudut lereng. Agar i kondisi lereng stabil pada kondisi 50% jenuh perlu pengurangan ketinggian menjadi 131,896 meter atau penguran sudut 30Ëš sedangkan pada kondisi jenuh total perlu pengurangn ketinggian menjadi 119,97 meter dan pengurangan sudut 26Ëš.f
P PT Freeport Indonesia is located in East Mimika Subdistrict, Mimika District, Province of Papua. PT Freeport Indonesia uses two methods of mining, there are surface mine and underground mine. PT Freeport Indonesia is in tropical area and the mining activity is influenced by huge water saturation which causes void water pressure at slopes. Therefore, it needs the analysis of influence saturation level of water toward the slopes which could less the value of stability. Data processing use rocklab and hoek and bray chart. From the calculation, it will produce the value of safety factor of slope. The height of slope face could be assumed in three conditions, there are dry condition, a half (50%) of saturation condition, and saturated. It has 150 meters height of slope and slope angle 33o. From the analysis result of middle Yapen area, it is safe if its in dry condition, meanwhile a half of saturation condition has 1.114 the value of safety factors and 1.039 at saturated condition. So, it needs repair of slope geometry with two ways, decrease of height or angle slope. In order to stabilize slope condition at a half of saturation condition, it needs decrease 131.896 metres of height or decrease 30o of iii angle. Meanwhile the saturated condition needs to decrease 119.97 metres of height or decrease 26 o of angle.