Evaluasi lintasan pemboran berarah pada Sumur X ditinjau dari aspek geologi, rangkaian BHA dan parameter pemboran
P Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan lintasan pemboran berarah yang terjadi pada sumur X dengan meninjau dari 3 aspek yaitu faktor geologi, rangkaian Bottom Hole Assembly (BHA) , serta parameter pemboran. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah membandingkan antara lintasan perencanaan dengan lintasan aktual yang terjadi pada sumur X dengan menggunakan metode minimum of curvature melalui software COMPASSâ„¢. Pada pemboran sumur X di lapangan Apel, masalah yang terjadi adalah malfungsi yang terjadi pada MWD serta terjadinya hilang lumpur (lost circulation) secara total. Berdasarkan data dan analisis, faktor terjadinya masalah hilang lumpur secara total dikarenakan ditembusnya formasi Parigi yang secara umum didominasi oleh batuan gamping (limestone) yang memiliki karakteristik rapuh serta terdapatnya gua-gua (cavernous). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lintasan aktual sumur X terjadi penyimpangan pada beberapa section yaitu pada penentuan Kick Off Point, lubang bor trayek 26, lubang bor trayek 1712 serta pada kedalaman TD. Namun demikian, pemboran pada sumur X ini dinyatakan berhasil dikarenakan target pada zona produktif dapat tercapai dengan penyimpangan yang masih dapat ditolerir dari batas maksimum penyimpangan yang direncanakan
T The purpose of this study is to evaluate factors that causes deviation of drilling trajectory in well X observed by geological factor, Bottom Hole Assembly (BHA) configuration, and drilling parameters. Studys method used in this study is comparing the trajectory in drilling program and at the actual condition at well X which using minimum of curvature survey method with COMPASSâ„¢ software. Problems occured in the drilling process of well X in Apel Field are the malfunction of MWD and total lost circulation. Based on the data and analysis, the main factor that induceed the lost circulation situation is the drilling penetrate Parigi Formation, which the lithology is dominated by limestone that very fragile and cavernous. The result of study shows that the trajectory in the actual condition at well X was deviated in some points such in Kick Off Point; 26 hole section; 1712 hole section and total depth. Nevertheless, the drilling activities at well X in Apel Field can be declared succesful because the deviation in the productive target area was not exceed the maximum limit