Kinetika reaksi transesterifiaksi pada pengolahan limbah minyak goreng bekas (waste vegetable oil) menjadi bahan biodiesel
B Biodiesel sebagai bahan bakar nabati pengganti bahan bakar minyak memiliki fungsi yang sangat penting demi tersedianya pasokan energi jangka panjang, biodiesel dapat dibuat dari limbah minyak goreng bekas. Industri makanan siap saji memproduksi limbah minyak goreng bekas bagi lingkungan, oleh karena itu sebaiknya limbah yang sudah tidak digunakan lagi, dikonversikan menjadi bahan bakar alternatif. Dari hasil test pendahuluan terhadap limbah Minyak goreng bekas restoran siap saji, minyak tersebut mengandung asam lemak bebas diatas 5%. Oleh karena itu dilakukan proses esterifikasi dua tahap, yaitu esterifikasi asam dengan katalis H2SO4 dan esterifikasi basa (transesterifikasi) dengan katalis KOH. Pada tahap esterifikasi dilakukan beberapa variasi penelitian yaitu variasi mol metanol (5.3:1, 6.3:1, 7.3:1, 8.3:1, 9.3:1), variasi suhu (60oC,70oC,80oC), variasi waktu (30’,60’,90’,120’) dan variasi katalis (0.5%, 1%, 1.5%, 2%). Dari esterifikasi didapatkan hasil FAME terbaik yaitu pada metanol 9.3 mol sebesar 96.46 %. Kemudian dilakukan analisis transesterifikasi dengan variasi mol metanol (5.3:1, 6.3:1, 7.3:1, 8.3:1) dan variasi waktu (90’ dan 120’). Dari transesterifikasi dapat diketahui bahwa waktu optimum pembentukan biodiesel ada pada waktu 90 menit dengan metanol 7.3 mol. Namun jika ditinjau dari sisi ekonomis, FAME sebesar 95.21% diperoleh saat metanol 6.3 mol. Presentase pembentukan FAME tiap satuan waktu juga diamati dalam penelitian ini untuk mengetahui kinetika pembentukan FAME serta penguraian trigliserida yang terjadi. Pada metanol 5.3 mol diperoleh konstanta reaksi sebesar 0.003170506/menit, sedangkan untuk metanol 5.5 mol diperoleh konstanta reaksi sebesar 0.006668549/menit dan untuk metanol 6.3 mol sebesar 0.004073389/menit.
B Biodiesel is a biofuel substitute for fossil fuels have a very important function for the availability of long-term energy supply, biodiesel can be made from waste cooking oil. Fast food industry produce waste cooking oil for the environment, it should be converted into alternative fuels. From the results of preliminary tests on waste vegetable oils fast food restaurant, these oils contain free fatty acid above 5%. Therefore performed a twostage esterification process, the acid esterification catalyst H2SO4 and base esterification (transesterification) with KOH catalyst. At this stage of esterification carried out several studies of variation variation mol methanol (5.3:1, 6.3:1, 7.3:1, 8.3:1, 9.3:1), variations in temperature (60 ° C, 70 ° C, 80 ° C), variation in time (30 ', 60 ', 90', 120 ') and variation of catalyst (0.5%, 1%, 1.5%, 2%). FAME results obtained from the esterification of the best in the methanol 9.3 mol of 96.46%. After esterification, we do the transesterification with methanol mole variation (5.3:1, 6.3:1, 7.3:1, 8.3:1) and the time variation of (90 'and 120'). From transesterification we can see that the optimum formation of biodiesel is on 90 minutes with 7.3 mole methanol. However, if viewed from the economic side, the FAME of 95.21% was obtained when 6.3 mole of methanol. Percentage formation of FAME per unit time is also observed in this study to determine the kinetics of the formation of FAME and triglyceride breakdown that occurred. At 5.3 mol methanol reaction constants obtained by 0.003170506/min, whereas for methanol 5.5 mol obtained for the reaction constants for methanol 0.006668549/min and 6.3 mol of 0.004073389/min.