Penyisihan kontaminan minyak bumi pada tanah tercemar dengan menggunakan reaktor lumpur aktif tunggal
L Lumpur minyak bumi merupakan produk yang tidak mungkin dihindari oleh setiap perusahan pertambangan minyak bumi dan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Lumpur minyak bumi termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Bioremediasi merupakan teknologi yang membuat lumpur minyak bumi aman bagi lingkungan dan dengan biaya yang relatif murah. Mikroba yang digunakan untuk bioremediasi dapat mendegradasi hidrokarbon menjadi karbondioksida (CO2) dan air sebagai hasil akhir (Atlas, 1992). Pada penelitian ini, minyak bumi 5% dicampurkan pada tanah merah (artifisial) yang kemudian dicampurkan kembali dengan air dengan perbandingan air : tanah adalah 80:20 sehingga limbah ini berbentuk limbah slurry. Penelitian ini bertujuan untuk menyisihkan konsentrasi TPH yang tercemar pada tanah dan dilakukan dalam suatu reaktor lumpur aktif dengan variasi waktu tinggal 14 jam dan 18 jam. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu : 1) Menumbuhkan mikroorganisme kultur tercampur. 2) Melakukan proses bioremediasi dengan reaktor lumpur aktif tunggal skala laboratorium. 3) Mengidentifikasi bakteri dominan pendegradasi tanah tercemar minyak. Hasil identifikasi mikroorganisme dalam penelitian adalah Bacillus sp, Chromobacterium sp, Citrobacter sp, dan Enterobacter sp. Efisiensi penyisihan limbah slurry pada waktu tinggal 14 jam dan 18 jam adalah 80.53% dan 80.20%.
C Crude oil sludge is a product that can not be avoided by any mining / oil company and cause pollution to the environment. Petroleum sludge including hazardous materials and toxic waste (B3). Bioremediation is a technology that makes oil sludge in an environmentally safe and relatively cheap cost. Bioremediation microbes used for to degrade hydrocarbons into carbon dioxide (CO2) and water as the final result (Atlas, 1992). In this study, 5% oil mixed to the red soil (artificial) then which is combined with water in the ratio of water : the soil is 80:20, so this form waste called slurry waste. This study aims to put aside the TPH concentration in contaminated soil and conducted in an activated sludge reactor with a variation of detention time are 14 hours and 18 hours. The study was conducted in three phases, namely: 1) Growing mixed culture microorganisms. 2) Perform bioremediation process with a lab scale single reactor activated sludge. 3) Identifying the dominant bacteria degrading oil contaminated soil. Results of identification of microorganisms in the study were Bacillus sp, Chromobacterium sp, Citrobacter sp, and Enterobacter sp. Removal efficiency of waste slurry detention time of 14 hours on and 18 hours was 80.53% and 80.20%.