Analisis kinerja dan model biokinetika pada mofifikasi unit rotating biological contactor limbah cair kelapa sawit berdasarkan variasi laju pembebanan organik
I Indonesia dikenal sebagai negara produsen minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Produksi minyak kelapa sawit menghasilkan Limbah Cair Kelapa Sawit (LCKS) yang dapat membahayakan lingkungan tanpa melalui proses pengolahan. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi pada unit Rotating Biological Contactor (RBC) untuk mengolah LCKS agar luas permukaan bidang kontak LCKS dengan mikroorganisme semakin besar. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kinerja pengolahan dan model biokinetika berdasarkan variasi laju pembebanan organik (OLR). Kegiatan penelitian dimulai dengan persiapan reaktor, proses seeding dan aklimatisasi, konfigurasi reaktor, dan pengoperasian reaktor. Penelitian ini dilakukan berskala laboratorium dengan variasi beban organik 2, 5, 7 kgCOD/L/hari. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui persen penyisihan paling tinggi didapat saat variasi OLR 7 kgCOD/L/hari sebesar 70% untuk penyisihan konsentrasi COD, dan 57% untuk penyisihan konsentrasi amonia. Jumlah mikroorganisme menjadi pengaruh dalam efisiensi pengolahan, sehingga estimasi nilai konsentrasi biomassa (Xa’) dijadikan acuan dalam pemodelan. Berdasarkan hasil pemodelan didapatkan parameter biokinetika terpilih ?maxs, ?maxa, Ys, Ya, Ks, Ka, dan Ko secara berturut-turut sebesar 5 hari-1; 0,90 hari-1; 1,56 mgMLSS/mgCOD; 0,70 mgMLSS/mgCOD; 40 mg/L; 265 mg/L; 3,67 mg/L. Walaupun efisiensi COD dan TSS mengalami peningkatan yang signifikan, nilai konsentrasi kedua parameter belum memenuhi baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah 350 mg/L, sehingga unit RBC modifikasi perlu diintegrasikan dengan unit pra-pengolahan seperti koagulasi-flokulasi. Studi ini menunjukan variasi OLR tidak memiliki pengaruh besar terhadap hasil model estimasi nilai Xa’. Hal ini sesuai dengan salah satu keunggulan unit RBC yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme melekat sehingga lebih tahan terhadap adanya fluktuasi debit dan beban organik pengolahan.
I Indonesia is known as the world\'s largest producer of Crude Palm Oil (CPO). Palmoil production generates an amount of Palm Oil Mill Effluent (POME), which canpose environmental hazards if not treated properly. This study focuses on modifyingthe Rotating Biological Contactor (RBC) unit to treat POME, increasing the contactsurface area between POME and microorganisms. This research aims to analyze thetreatment performance and develop a biokinetic model based on variations in theorganic loading rate (OLR). The research activities include reactor preparation,seeding, acclimatization, configuration, and operation. The laboratory-scale studyinvolves three variations of organic loads: 2, 5, and 7 kgCOD/L/day. The results ofthis study reveal the highest removal percentage obtained at an OLR variation of 7kgCOD/L/day, with 70% removal for COD concentration and 57% removal forammonia concentration. The quantity of microorganisms significantly affects thetreatment efficiency, with the estimated biomass concentration (Xa\') used as areference for modeling. Based on the modeling results, the selected biokineticparameters are μmaxs, μmaxa, Ys, Ya, Ks, Ka, and Ko, respectively five day-1, 0,90 day1, 1,56 mgMLSS/mgCOD, 0,70 mgMLSS/mgCOD, 40 mg/L, 265 mg/L, and 3,67mg/L. Although there is a significant improvement in COD and TSS efficiency, theconcentrations of these parameters do not yet meet the water quality standards setby the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 5 of 2014 regardingWastewater Quality Standards For Palm Oil Businesses, which is 350 mg/L.Therefore, the modified RBC unit must be integrated with pre-treatment units suchas coagulation-flocculation. This study shows that the OLR variation does notsignificantly influence the estimation model results for the value of Xa\'. This resultis in line with one of the advantages of the RBC unit, which utilizes the activity ofinherent microorganisms to be more resistant to fluctuations in discharge andprocessing organic loads.