Pengaruh aktivitas beberapa obat kumur terstandar terhadap biofilm rongga mulut : kajian pada streptococcus mutans, porphyromonas gingivalis dan fusobacterium nucleatum (Laporan Penelitian)
L Latar belakang: Pada praktek sehari-hari, pasien sering kali menanyakan obatkumur apa yang sebaiknya dipakai sehari-hari atau untuk mengatasi keluhan dalammulutnya. Diketahui saat ini ada banyak sekali obat kumur yang dijual bebas dipasaran, salah satunya obat kumur minyak esensial, klorheksidin, povidone iodinedan chlorine dioxide. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan aktivitas beberapaobat kumur terstandar (minyak esensial, klorheksidin, povidone iodine dan chlorinedioxide) terhadap biofilm multistrain Streptococcus mutans, Porphyromonasgingivalis dan Fusobacterium nucleatum. Metode: Penelitian eksperimentallaboratoris ini dilakukan dengan menggunakan metode biofilm assay secara in vitrodi Microbiology Center of Research and Education (MiCORE) FakultasKedokteran Gigi Universitas Trisakti. Hasil: Setelah dilakukan uji ANOVA satuarah, keempat obat tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada hasilnya(p > 0.05). Pada uji preventif dengan masa inkubasi 24 jam, obat kumur yang palingbaik dalam menekan jumlah biofilm multistrain adalah obat kumur povidone iodine(OD 0,020 ± 0,014). Pada uji terapeutik dengan masa inkubasi 30 menit, obat kumuryang paling baik adalah chlorine dioxide (OD 0,046 ± 0,017). Sedangkan pada ujiterapeutik dengan masa inkubasi 3 jam dan 6 jam, obat kumur yang paling baikadalah klorheksidin (OD 0,051 ± 0,025 dan 0,045 ± 0,017). Kesimpulan:Penelitian ini menunjukkan bahwa keempat obat tersebut memiliki hasil yang samabagusnya, namun terdapat perbedaan kekuatan obat dalam eradikasi biofilmberdasarkan waktunya.
B Background: On a daily practice, patients often asked about what mouthwashshould be used daily or to help solve the complaints in their mouth. It is known thatthere are currently a lot of mouthwashes that have been sold widely on the market,one of them is essential oil, chlorhexidine, povidone iodine and chlorine dioxide.Objective: To find out the difference in activities of some standardizedmouthwashes (essential oil, chlorhexidine, povidone iodine and chlorine dioxide)against multistrain biofilm Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis,Fusobacterium nucleatum. Method: This laboratory research was done by biofilmassay method in vitro at the Microbiology Center of Research and Education(MiCORE) Faculty of Dentistry, Trisakti University. Result: After I did the oneway ANOVA test, all of these mouthwashes did not have a significant differencefor the outcome (p > 0.05). In a preventive test with an incubation period of 24hours, the best mouthwash that could suppress the number of multistrain biofilm ispovidone iodine (OD 0,020 ± 0,014). In a therapeutic test with an incubation periodof 30 minutes, the best mouthwash is chlorine dioxide (OD 0,046 ± 0,017).Wherease in a therapeutic test with an incubation period of 3 and 6 hours, the bestmouthwash is chlorhexidine (OD 0,051 ± 0,025 and 0,045 ± 0,017). Conclusion:This research shows that all of these four mouthwashes have good result equally,but there are differences in the strength of mouthwashes in the eradication ofbiofilms based on time.