DETAIL KOLEKSI

Prevalensi dan faktor risiko xerostomia pada penderita diabetes melitus


Oleh : Melinda Limiyanthi

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.31 MEL p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Dewi Priandini

Subyek : Oral medicine

Kata Kunci : diabetes mellitus, xerostomia, diet habit

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TA_SKG_04009128_Halaman-judul.pdf
2. 2013_TA_SKG_04009128_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-3-Kerangka-teori.pdf
6. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2013_TA_SKG_04009128_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2013_TA_SKG_04009128_Daftar-pustaka.pdf
11. 2013_TA_SKG_04009128_Lampiran.pdf

I Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetesterbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Prevalensi diabetes melituskhususnya di Manado agak tinggi yaitu sebesar 6%. Sulawesi Utara merupakan salahsatu provinsi di Indonesia dengan jumlah tertinggi diabetes melitus. Dengantingginya tingkat diabetes melitus, dapat meningkatkan keluhan xerostomia.Xerostomia akan menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam mulut seperti kesukarandalam mengunyah dan berbicara serta perubahan pada mukosa mulut. Tujuan daripenelitian ini adalah mengetahui prevalensi, taktor risiko dan perawatan xerostomiapada penderita diabetes melitus. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi penelitianadalah penduduk pria dan wanita dengan diabetes melitus dan berusia 21-59 tahun diKecamatan Tombatu dan Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, SulawesiUtara. Jumlah subjek penelitian yaitu 381 orang. Hasil penelitian ini ditemukanpenduduk dengan diabetes melitus dan gejala xerostomia beijumlah 87 orang(22,8%). Faktor risiko yang paling berperan adalah pola makan (54.02%). EtnisMinahasa mempunyai kebiasaan makan makanan manis dan mengkonsumsi makananyang mengandung asam lemak jenuh tinggi. Pola makan yang tidak sehat sepertimakan makanan yang berlemak serta banyak mengandung karbohidrat dan gula dapatmenyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus danmenimbulkan manifestasi oral diabetik berupa xerostomia Perawatan yang dapatdilakukan untuk pasien xerostomia dapat menjadi terapi pencegahan, pengobatansimptomatik, stimulasi lokal dan topikal, stimulasi sistemik dan saliva.

I Indonesia is the fourth country with the largest number of diabetics in theworld after India, China and The United States. The prevalence of diabetes mellitus,especially in Manado is quite high as 6%. North Sulawesi is one of Indonesia'sprovinces with the highest number of diabetes mellitus. High rate of diabetesmellitus, may increase the occurrence of xerostomia. Xerostomia will causediscomfort in the mouth, such as difficulty in chewing and speaking as well aschanges in the oral mucosa. The purpose of this study is to determine the prevalence,risky factors and treatment of xerostomia on patients with diabetes mellitus. This is adescriptive research. The population sample of this research is 21-59 years old menand women with diabetes mellitus in the district Tombatu and Tombatu East,Southeast Minahasa regency, North Sulawesi. The number of subjects is 381 people.Research found out those residents with diabetes mellitus and xerostomia totaling 87people (22.8%). The most risky factors are the diet patterns (54.02%). Minahasaethnic have eating sugary foods habits and consuming high saturated fatty acidsfoods. Unhealthy eating patterns such as eating food that contain lots of fat,carbohydrates and sugars can lead to various degenerative diseases such as diabetesmellitus and diabetic oral manifestations cause xerostomia. Treatment can be done forxerostomia patients by preventive therapy, symptomatic treatment, stimulation oflocal and topical, systemic and salivary stimulation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?