DETAIL KOLEKSI

Efek ekstrak etanol tumbuhan sarang semut (myrmecodia pedans) terhadap sel odontoblas pada pulpitis : Kajian pada sediaan histopatologi pulpa gigi tikus sprague dawley


Oleh : Vica Kartikasari

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.07 VIC e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Janti Sudiono

Subyek : Dentistry - Anatomical pathology

Kata Kunci : myrmecodia pendans, pulpitis, odontoblast cells, Ca(OH)2, antiinflammation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400168_Halaman-judul.pdf 26
2. 2018_TA_KG_040001400168_Lembar-pengesahan.pdf 6
3. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2018_TA_KG_040001400168_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400168_Daftar-pustaka.pdf 8
11. 2018_TA_KG_040001400168_Lampiran.pdf

S Sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber obat tradisional. Myrmecodia pendans diketahui memiliki kandungan flavonoid yang memiliki efek antiinflamasi. Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa yang disebabkan oleh invasi bakteri maupun trauma fisik yang dapat mempengaruhi gambaran sel odontoblas pada pulpa. Penelitian yang dilakukan adalah observasional in vivo dengan rancangan potong silang (cross sectional). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak etanol tumbuhan Sarang semut (Myrmecodia pendans) terhadap sel odontoblas pada pulpitis. Penelitian ini menggunakan sedian histopatologi yang berasal dari pulpa gigi tikus Sprague Dawley yang diinduksi pulpitis dengan Porphyromonas gingivalis selama 48 jam. Gambaran sel odontoblas dilihat dengan melakukan skoring sediaan histopatologi pada setiap kelompok, yaitu kelompok I pulpa normal, kelompok II kontrol negatif (pulpitis tanpa treatment), kelompok III perlakuan (pulpitis dengan ekstrak Sarang semut), kelompok IV kontrol positif (pulpitis dengan CaOH2). Kelompok II, III dan IV dibagi menjadi sub kelompok pengamatan dengan waktu perlakuan 48, 96, 168, 336 jam. Efek antiinflamasi tertinggi didapatkan dari kelompok perlakuan (pulpitis dengan Sarang semut) pada jam ke-48, 96, dan 168 dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (pulpitis dengan CaOH2). Hasil uji statistik menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan adanya efek yang signifikan (p<0.05) antara kelompok pulpa normal, kontrol negatif (pulpitis tanpa treatment), kontrol positif (pulpitis dengan CaOH2), dan kelompok perlakuan (pulpitis dengan Sarang semut) pada 48, 96, 168, 336 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan Myrmecodia pendans mempunyai efek antiinflamasi yang setara dengan Ca(OH)2 yang biasa digunakan sebagai obat komersial pada kasus pulpitis.

S Sarang semut (Myrmecodia pendans) is one of traditional herbs that can be used as a source of traditional medicine. Myrmecodia pendans is known contain chemical compound flavonoid which has anti-inflammation effects. Pulpitis is a dental pulp inflammation caused by bacteria invasion and physical trauma that can affecting odontoblast cells appearance in dental pulp. This research is observational in vivo and the design is cross sectional. The purpose of this study is to find out the effects of Myrmecodia pendans ethanol extract on odontoblast cells appearance. This study was done on histopatologic preparations of Sprague Dawley rats dental pulp which had been inducted to be pulpitis with Porphyromonas gingivalis for 48 hours. Odontoblast cells appearance were examined by histopatology evaluation scoring. The rats were divided into 3 groups with group I representing negative control (pulpitis without treatment), group II representing group treated with Myrmecodia pendans ethanol extract, and group III representing positif control (pulpitis with CaOH^). Group II and III were divided into subgroups based on the treatment periods of 48, 96, 168, 336 hours. The highest anti-inflamatory effect was obtained from the treatment group (pulpitis with ant nest) at 48, 96, and 168 hours compared with the positive control group (pulpitis with CaOFb). The statistic test using kruskal wallis results show that there are significant effects (p<0.05) among the pulpitis sample, negative control (pulpitis without treatment), positif control (pulpitis with CaOH2), and the Myrmecodia pendans treatment subgroups at 58, 96, 168, 336 hours. Myrmecodia pendans ethanol extract has comparable anti inflammation effect with CaOfk which is used for pulpitis commercial medicament.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?