DETAIL KOLEKSI

Pelanggaran terhadap inviolabilitas Duta Besar Rusia untuk Qatar berdasarkan konvensi Wina 1961 dan konvensi New York 1973 (studi kasus Duta besar Vladimir Titorenko)


Oleh : Alexander Samuel Panangian Sidjabat

Info Katalog

Nomor Panggil : 2019/I/006

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Jun Justinar

Subyek : International law;Diplomatic protection - Law and legislation

Kata Kunci : diplomatic law, violation, diplomatic inviolability, ambassador

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_SHK_01000150025_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_SHK_01000150025_Bab-2.pdf 35
3. 2019_TA_SHK_01000150025_Lembar-Pengesahan.pdf
4. 2019_TA_SHK_01000150025_Bab-1.pdf 17
5. 2019_TA_SHK_01000150025_Bab-3.pdf 7
6. 2019_TA_SHK_01000150025_Bab-4.pdf 20
7. 2019_TA_SHK_01000150025_Bab-5.pdf
8. 2019_TA_SHK_01000150025_Daftar-Pustaka.pdf 4
9. 2019_TA_SHK_01000150025_Lampiran.pdf

P Perwakilan Diplomatik pada dasarnya mempunyai status Inviolabilitas, begitu juga tas diplomatik. Namun, penghormatan atas status ini terkadang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Dalam kasus Duta Besar Vladimir Titorenko, petugas imigrasi Qatar mencoba untuk memeriksa secara paksa sebuah tas diplomatik yang dibawa Duta Besar kemudian memukulinya hingga ia harus mendapatkan perawatan medis. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah (1) Apa sajakah bentuk pelanggaran dalam kasus tersebut; (2) Apakah respon Qatar yang mendiamkan protes Rusia telah sesuai dengan ketentuan Konvensi Wina 1961 dan Konvensi New York 1973; (3) Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan Rusia dan Qatar atas kasus tersebut berdasarkan Konvensi Wina 1961 dan Konvensi New York 1973. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Sifat penelitiannya deskriptif analitis. Data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Qatar telah melakukan pelanggaran atas ketentuan inviolabilitas perwakilan diplomatik serta tas diplomatik dan kewajibannya untuk menghukum pelaku kejahatan atas orang-orang yang dilindungi secara internasional; (2) Respon Qatar yang mendiamkan protes Rusia tidak sesuai dengan ketentuan Konvensi Wina 1961 dan Konvensi New York 1973; (3) Tindakan yang seharusnya dilakukan Rusia adalah melakukan deklarasi Persona Non Grata terhadap Duta Besar Qatar untuk Rusia, sedangkan untuk Qatar adalah memberikan permohonan maaf kepada Rusia serta menghukum pelaku pemukulan Duta Besar Vladimir Titorenko.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?