Hubungan konsumsi asam lemak omega-3 dengan kejadian dismenore pada siswi SMA 57
D Dismenore merupakan gejala menstruasi yang paling umum di kalangan remaja putri. Kontraksi uterus yang diakibatkan berlebihannya produksi prostaglandin akan menyebabkan dismenore. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dismenore, salah satunya diet asam lemak omega-3 yang bersifat anti-inflamasi dan juga mempengaruhi kadar prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara konsumsi asam lemak omega-3 dengan kejadian dismenore pada siswi SMA 57. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional dengan mengikutsertakan 137 siswi dari SMAN 57 Jakarta yang dipilih secara simple random sampling pada bulan September hingga November 2019. Pengambilan data konsumsi asam lemak omega-3 dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner semi quantitative-food frequency questionnaire (SQ-FFQ) yang dianalisis menggunakan program Nutrisurvey, untuk kejadian dismenore dilakukan dengan wawancara skor working ability, location, intensity, days of pain, dysmenorrhea (WaLIDD). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program IBM SPSS Statistics ver. 26 dengan uji hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas menggunakan uji Chi-Square. Dari 137 siswi yang berusia antara 14-18 tahun, sebanyak 43,8% mengalami dismenore, serta 50,4% konsumsi asam lemak Omega-3 hariannya termasuk kedalam kategori cukup. Hasil uji analisis menggunakan uji Chi-Square didapatkan p<0,001 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi asam lemak omega-3 dengan kejadian dismenore. Terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan konsumsi asam lemak omega-3 dengan kejadiaan dismenore pada siswi SMA 57.
D Dysmenorrhea is the most common menstrual symptom. Uterine contraction caused by excessive production of prostaglandin triggers dysmenorrhea. Several factors affect the level of prostaglandin, as an anti-inflammatory diet, omega-3 fatty acids is one of them. The purpose of this research was to determine the relationship between consumption of omega-3 fatty acids and dysmenorrhea in female students of Senior High School 57. An analytic observational one with cross-sectional design study was conducted. 137 students of SMAN 57 Jakarta. The students’ omega-3 fatty intake data was obtained by interviews through semi quantitative-food frequency questionnaire (SQ-FFQ) that was analysed by Nutrisurvey program. Meanwhile, the data of the occurrences of dysmenorrhea was acquired by interviews of Working ability, Location, Intensity, Days of pain, Dysmenorrhea (WaLIDD) score. The data was analysed by IBM SPSS Statistics ver. 26 to determine the relationship between dependent variable and independent variable with Chi-Square tests. Out of 137 female students age 14 – 18 years old, 43.8% experiences dysmenorrhea, with 50.40% consumes enough omega-3 fatty acids. The result of Chi-Square analysis indicates that p<0.001 shows a significant relationship between omega-3 fatty acids consumption and the occurrences of dysmenorrhea. There was a significant relationship between consumption of omega-3 fatty acids and incidence of dysmenorrhea in female students of Senior High School 57.