DETAIL KOLEKSI

Proses sorpsi dan desorpsi ion logam berat tembaga (Cu2+) oleh biosorben beads campuran Chlorella vulgaris, Chlorococcum sp., dan Scenedesmus obliquus

2.5


Oleh : Tiara Wilan

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Astri Rinanti Nugroho

Pembimbing 2 : Rositayanti Hadisoebroto

Subyek : Enviromental management - Biosorption

Kata Kunci : biosorption, copper, chlorella vulgaris, scennedesmus obliquus, chlorococcum sp,microalgae beads

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_STL_082001500056_Halaman-judul.pdf
2. 2019_TA_STL_082001500056_Bab-1.pdf
3. 2019_TA_STL_082001500056_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_STL_082001500056_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_STL_082001500056_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_STL_082001500056_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_STL_082001500056_Daftar-pustaka.pdf
8. 2019_TA_STL_082001500056_Lampiran.pdf

M Mengacu pada Baku Mutu Air Limbah menurut PERMENLH RI No. 5 Th. 2014, kandungan Cu2+ yang diijinkan hanya 0,5 mg/L. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya penanganan terhadap larutan yang mengandung Cu2+ untuk menurunkan konsentrasi logam berat tersebut pada lingkungan.Penelitian ini bermaksud untuk mengendalikan pencemaran logam berat Cu2+ dengan memanfaatkan biosorben beads mikroalga dengan tujuan untuk: 1) memperoleh efisiensi penyisihan tertinggi pada proses biosorpsi Cu2+ dengan optimasi pH dan waktu kontak serta analisis perubahan gugus fungsi, morfologi, isoterm adsorpsi, dan kinetika adsorpsi biosorben beads; 2) memperoleh efisiensi desorpsi tertinggi pada proses desorpsi Cu2+ dengan optimasi konsentrasi larutan pendesorpsi H2SO4 dan waktu kontak serta analisis perubahan gugus fungsi dan morfologi biosorben beads. Penelitian ini dilakukan dalam sistem batch.Biosorben dibuat menjadi beads dengan mencampurkan 0,5 gr biomassa kering/gr Na-Alginat. Biosorbent beads kemudian dikontakkan dengan Cu2+ pada pH 4-6 dan waktu kontak 60-180 menit. Efisiensi penyisihan tertinggi dengan nilai sebesar 98,56% terjadi pada suhu 25 ºC, pH 5 dan waktu kontak 180 menit dengan konsentrasi awal Cu2+ sebesar 21,8 mg/L. Pada penelitian ini, proses biosorpsi dijelaskan secara baik oleh isotherm Langmuir dengan nilai R2 adalah 0,9994, qo sebesar 0,1972 dan KL sebesar 21,7979. Proses biosorpsi mengikuti kinetika adsorpsi orde kedua dengan nilai R2 untuk pH 4, 5 dan 6 adalah 1; 0,9991 dan 1. Efisiensi desorpsi tertinggi sebesar 99,957 % terjadi pada suhu 25 ºC, konsentrasi H2SO4 0,25 N, dan waktu kontak 180 menit. Perubahan gugus fungsi pada biosorben beads terlihat dari perubahan intensitas yang terukur menggunakan FTIR dan gugus fungsi yang terlibat pada proses biosorpsi dan desorpsi pada penelitian ini antara lain yaitu alkena, amida, keton, dan karboksil. Morfologi permukaan biosorben beads yang terlihat menggunakan SEM terlihat mengkerut dan rusak pada saat biosorpsi dan terlihat kembali halus saat setelah proses desorpsi. Hal ini membuktikan bahwa biosorben beads mikroalga kultur campuran dapat digunakan sebagai biosorben yang ramah lingkungan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi pencemaran Cu2+ di lingkungan perairan dan menunjukkan kemampuan penggunaan kembali setelah proses desorpsi.

A According to Wastewater Quality Standart by Indonesian Minister of Environment Regulation No. 5/2014, Cu2+that allowed in the wastewater is 0,5 mg/L. Therefore, efforts need to be done to control wastewater that contains Cu2+ to reduce heavy metal concentration on the environment.This research purposes to control the heavy metal Cu2+ pollution by using beads biosorbent of microalgae in order to: 1) gain the highest removal efficiency on the Cu2+ biosorption process by optimizing pH and contact time also to analyze changes of the functional groups, morphology, adsorption isotherm, and adsorption kinetics of the biosorbent beads; 2) gain the highest desorption efficiency on the Cu2+ desorption process by optimizing desorption agent concentration (H2SO4) and contact time also to analyze changes of the functional group and morphology of the beads biosorbent. This research was conducted in batch system. Biosorbent was made into beads by mixing 0,5 gr (dead biomass)/gr (sodium alginate). These beads biosorbent were contacted with Cu2+in the pH range of 4-6 and contact time of 0-180 minutes. The highest removal efficiency of Cu2+ of 98,56% obtainedat temperature of 25 ºC, pH 5, 180 minutes contact time, and with an initial Cu2+ concentration of 21,8 mg/L. The sorption process of this research waswell described by Langmuir Isotherm with R2 value of 0,9994, qo value of 0,1972 and KL of 21,7979. The biosorption process follows second-order asorption kinetics with R2 value for pH 4, 5 and 6 is 1; 0,9991; and 1. The highest desorption efficiencyof 99,957 % obtained at temperature of 25 ºC, H2SO4 concentration of 0,25 N and contact time of 180 minutes. Functional group changed as seen from FTIR analysis showed several functional group intensity shifted from biosorption process and desorption process such as alkene, amide, keton, and carboxyl. Morphology changed as seen from SEM analysis the beads biosorbent seems to be damaged on the biosorption process and became smoother after desorption process. It was proven that beads biosorbent of mixed culture microalgae can be used as an environmental-friendly solution to control Cu2+pollution in the aqueous environment and shown regeneration ability after desorption process.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?