Usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan Metode Six Sigma untuk proses produksi pipa pvc di PT. Extrulindo Raya Adhi
P PT. Extrulindo Raya Adhi merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri pembentukan pipa PVC. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk yang dihasilkan, maka .,Perusahaan harus mampu memberikan apa yang diinginkan oleh para pelanggannya. Namun kenyataannya , masih banyak komplain pelanggan terhadap kuali;.tas barang, danjuga masih banyaknya produk cacat yang dihasilkan tiap harinya.Pengolahan data yang dilakukan untuk mencapai peningkatan kualitas secara terusmenerus menuju target Six Sigma adalah dengan menggunakan metodologi DMAIC (Define. Measure. Analyze. Improve. Control). Penelitian dilaksanakan selama bulan September November 2003, dengan melakukan wawancara , brainstorming, dan penyebaran kuesionerkepada 30 responden; untuk mengumpulkan data sekunder dan primer perusahaan .Tahap Define dimulai dengan mengedarkan kuesioner pertama , untuk menentukan kebutuhan spesifik pelanggan terhadap persyaratan output karakteristik kualitas . Temyatadidapatkan hasil bahwa 75.7 % karakteristik kualitas yang banyak dipertimbangkan adalah Outside Diameter, Thickness, Chemical Composition dan Straightness . Pada tahap Afeasure dilakukan pengukuran tingkat outcome dan output. Pada tingkat outcome diedarkan kuesioner kedua untuk mengetahui rating kepentingan dan rating kepuasan terhadap karakteristik kualitas tersebut, lalu memasukkan hasilnya ke dalam Diagram IS (Importance Sati.sjication) untuk menentukan CTQ yang akan ditingkatkan kualitasnya pada tahap-tahap berikutnya. Karakteristik kualitas yang terletak di kuadran A (Attention) pada diagram IS adalah Outside Diameter dan c'i'traightness dengan level sigma tingkat outcome masing-ma sing sebesar 2.02 dan 1 .97. Di tingkat output , dilakukun perhitungan terhadap cacat pada produk. Jenis cacat pada CTQ Outside Diameter adalah pengukuran kembali diameter luar pipa PVC hasil produksi yang dimana hasilnya tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau standar yang ada. Sedangkan jenis cacat pada CTQ Straightness adalah pipa PVC yang bergelombang dan pipa PVC yang lepas. Pada tahap Analyz e diketahui penyebab potensial terjadinya cacat untuk CTQ Outside Diameter dan CTQ Straightness yaitu masing-masing tenaga kerja yang kurang I tidak teliti dan peletakan cetakan tidak tepat I terlalu rendah.Setelah itu dilakukan tahap Improve dengan cara perbaikan masalah yang ada dengan metode 5W-2H dan Force Field Diagram. Pada tahap Control dilakukan implementasi dan pengukuran kembali level sigma output. Level sigma tingkat output hasil implementa si untuk CTQ Outside Diameter dari 1.6 naik menjadi 2.3 dengan tingkat DPMO turun dari 443600 menjadi 207800. Sedangkan untuk CTQ Straightness naik dari 3.7 menjadi 3.9 dengan tingkatDPMO turun dari 12881 menjadi 8170. Kapabilitas proses pada pengukuran Outside Diameter naik dari 0.2564 menjadi 0.4338 dan pada Straightness naik dari 0.6917 menjadi0.8833. Biaya yang harus ditanggung perusahaan karena kualitas yang buruk (COPQ) sesudah implementasi turun dari Rp 2,031,180,- menjadi Rp 34,900,-Setelah itu dapat ditarik kesimpulan dan saran yang diberikan kepada perusahaan agarmenjalankan program peningkatan kualitas Six Sigma ini dengan kontrol dan perbaikan secara terus menerus, serta diterapkan pada semua tingkatan perusahaan dan semua produk sehingga kinerja perusahaan dapat mencapai target 6 sigma.
P PT. Extrulindo Raya Adhi. is a manufacture company in the pipe of PVC industry. To increase customer satisfaction about the product's quality, the company must be able to fulfill whatever the customer wants. In the reality, there's still a lot of complaints from customers about the product's quality and also there's many defective products in each day.The calculation to get quality improvement continuously to the Six Sigma target isconducted by DMAIC (Define Measure Analyze Improve Control) method. The research has been done since September-November 2003; with asking the company, brainstorming, and questioner to 30 customers.In the Define stage, it started by Questionnaire I to see the customer specific needs.Actualy, 75.7% of the quality characteristic that being considered are Outside Diameter, Thickness, Chemical Composition , and Straightness. In the Measure stage, the sigma level of the outcome and output capability are measured. Questionnaire II were given to find out about the importance rating and quality characteristic satisfaction rating. In the outcome level, quality characteristic in the A (Attention) Quadrant at IS diagram is outside diameter and straightness with sigma level 2.02 and 1.97. In the output level, the counting dan measurement of defective products has been done. For CTQ Outside Diameter , we measured the pipe that didn't equal with specification. For CTQ Straightness, we counted the pipe that has loose. In the Analyze stage, it is known that the most common cause for the biggest straightness process defect is location of the impression that didn't correct. The potential cause of the outside diameter is the measurement from operator.In the lmprove stage, the problem is solved with 5W-2H method and Force Field Diagram . In the Control stage, the output sigma level is implemented and remeasured . The outside diameter sigma level is increased from 1.6 to 2.3 with DPMO is decreased from 443600 to 207800. The straightness sigma level is increased from 3.7 to 3.9 with DPMO is decreased from 12881 to 8170. The capability process for Outside Diameter is increased from 0.2564 to 0.4338. The capability process for Straightness is increased from 0.6917 to 0.8833. The price of bad quality is decreased from Rp 2,031, 180,- to Rp 34,900,-Then the conclusions and advice are given to the company in order to maintain the SixSigma quality improvement program with continuous control and continues improvement adjusted at all levels in the company, so the Six Sigma target can be reached.