Penelitian parameter proses cetak injeksi material acrylonitrile butadiene styrene (ABS) terhadap sifat mekanik pada kombinasi komposisi material skrap balik
P Penggunaan produk berbahan plastik dewasa ini semakin pesat, mulai dari peralatan rumah tangga, elektronik sampai dengan komponen otomotif. Proses cetak injeksi merupakan salah satu metode pembuatan produk berbahan plastik dengan cara material diinjeksikan ke dalam cetakan. Proses pembuatannya dipengaruhi oleh parameter injeksi, antara lain: temperatur leleh, tekanan injeksi dan tekanan tahanan. Polimer yang digunakan dalam proses cetak injeksi beragam, salah satu yang umum digunakan yaitu Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Pada penelitian ini material dasar ABS dikombinasikan dengan skrap balik yang dihancurkan kemudian diproses kembali dengan bentuk yang sama dengan kombinasi komposisi pencampuran skrap balik dan material murni yaitu 10%:90%, 20%:80% dan 30%:70%. Kombinasi pencampuran material skrap balik dan parameter proses dapat berpengaruh terhadap sifat mekanik material tersebut yang dibuktikan melalui pengujian tarik (ASTM 638 type 1) dan pengujian impak (JIS K 7110 type 2A). Kemampuan menahan terhadap beban tarik didapat dari angka stress yield sedangkan kemampuan menahan terhadap beban impak atau kejut didapat dari besarnya energi potensial yang mampu diterima. Hasil dari percobaan selanjutnya dianalisa dengan Response Surface Methodology (RSM) guna mengetahui signifikansi dari kombinasi pencampuran material dan tiga faktor pengaturan parameter dengan tiga level serta tiga replikasi maka diperoleh 243 data. Hasil yang didapat nilai optimal pada komposisi ABS skrap balik 10% yaitu pada temperatur leleh 210 ºC, tekanan injeksi 60 bar dan tekanan tahanan 35% menghasilkan kekuatan impak 45,87 [J] dan kekuatan tarik 34, 08 [N/mm2], ABS skrap balik 20% pada temperatur leleh 240 ºC, tekanan injeksi 60 bar dan tekanan tahanan 25% menghasilkan kekuatan impak 45,40 [J] dan kekuatan tarik 34, 04 [N/mm2] dan ABS skrap balik 30% pada temperatur leleh 225 ºC, tekanan injeksi 50 bar dan tekanan tahanan 45% menghasilkan kekuatan impak 45,17 [J] dan kekuatan tarik 34, 80 [N/mm2].
T The use of plastic products today is growing rapidly, ranging from household appliances, electronics to automotive components. Injection molding process is one of the method of making plastic product with material injected into mold. The manufacturing process is influenced by injection parameters, including: melting temperature, injection pressure and holding pressure. Polymers used in various injection molding processes, one commonly used is Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). In this study, the base material of ABS combined with recycled material then reprocessed in the same with the ratio of mixing of recycled material and pure material are 10%: 90%, 20%: 80% and 30%: 70%. The combination of material and process parameters can affect the mechanical properties of the material as evidenced by tensile test (ASTM 638 type 1) and impact test (JIS K 7110 type 2A). Ability to withstand tensile loads is obtained from stress yield figures while the ability to withstand impact or shock loads is obtained from the amount of potential energy that is absorb. The results of the next experiment were analyzed by Response Surface Methodology (RSM) to find out the significance of the combination of material mixing and three parameter setting factors with three levels and three replications, 243 data were obtained. The results obtained by the optimum value on ABS composition of 10% recycled material at 210 ºC melting temperature, 60 bar injection pressure and 35% resistance resistance produce 45,87 [J] impact strength and tensile strength 34, 08 [N/mm2], ABS 20% recycled material at a melting temperature of 240 ºC, 60 bar injection pressure and 25% resistive pressure resulting in 45.40% [J] impact strength and tensile strength 34,4 [N/mm2] and ABS 30% recycled material at melting temperature 225 ºC , 50 bar injection pressure and 45% resistance resistance yield 45.17 [J] impact strength and tensile strength 34, 80 [N/mm2].