DETAIL KOLEKSI

Perencanaan pengembangan instalasi pengolahan air minum di Kawasan Grand Wisata, Kabupaten Bekasi

0.5


Oleh : Manenda Anindita

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Widno Astono

Pembimbing 2 : Hernani Yulinawati

Subyek : Drinking water treatment

Kata Kunci : water treatment, Grand Wisata water treatment, water treatment plant.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TL_08210015_Halaman-judul.pdf 19
2. 2015_TA_TL_08210015_Bab-1.pdf 3
3. 2015_TA_TL_08210015_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TL_08210015_Bab-3.pdf 55
5. 2015_TA_TL_08210015_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_TL_08210015_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TL_08210015_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_TL_08210015_Bab-7.pdf
9. 2015_TA_TL_08210015_Bab-8.pdf
10. 2015_TA_TL_08210015_Bab-9.pdf
11. 2015_TA_TL_08210015_Daftar-pustaka.pdf
12. 2015_TA_TL_08210015_Lampiran.pdf 116

K Kawasan Grand Wisata memiliki Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang bermukim di kawasan ini. IPA Grand Wisata ini memiliki kapasitas 50 L/dtk yang telah diperbesar menjadi 90 L/dtk untuk melayani ± 330 Ha wilayah terbangun dengan menggunakan air baku yang diperoleh dari Kanal Tarum Barat.Sejalan dengan rencana pengembangan kawasan hingga± 1100 Ha (100%)yang berupa pembangunanarea komersial dan blok perumahan yang baru, maka diperlukan adanya penambahan IPA.Rencana penambahan IPA yang akan dilakukan adalah sebesar 210 L/dtk.Perencanaan unit IPA mengacu pada kriteria desain, hasil evaluasi IPA eksisting, hasil analisis data dan analisis multi kriteria untuk menentukan jenis unit pengolahan.Unit Intake terdiri dari saluran pembawa dengan aliran gravitasi dilengkapi dengan pintu air dan bar screen yang menuju ke bak pengumpul dengan kapasitas 54 m2. Unit aerasi menggunakan tipe cascade aerator dengan efisiensi sebesar 82,2%. Unit koagulasi mekanis menggunakan turbin terbagi menjadi 2 unit yang masing-masing berkapasitas 105 L/dtk dengan tenaga pengadukan sebesr 2,96 kW. Koagulan yang digunakan adalah Alumunium Sulfat dengan dosis optimum 20 ppm. Unit flokulasi hidrolis terbagi menjadi 2 unit menggunakan tipe Vertical Baffle Channeldengan bak berbentuk hexagonal berkapasitas sebesar 124,7 m3. Nilai G yang digunakan antara 15 – 10/detik dan td sebesar 3254 detik. Unit sedimentasi terbagi menjadi 2 unit dengan bak berbentuk persegi panjang dan menggunakan tube settler. Kapasitas zona pengendapan sebesar 190,57 m3. Sistem inlet menggunakan manifold berlubang dan sistem outlet menggunakan 2 gutter dengan v-notch dan terdapat ruang lumpur berkapasitas 88,48 m3. Surface loading bak sedimentasi sebesar 100 m3/m2/hari. Unit filtrasi berjumlah 6 unit menggunakan rapid sand filter dengan dua media (pasir dan antrasit) dan media penyangga berupa kerikil. Kapasitas bak filtrasi sebesar 139,9 m3 dankecepatan filtrasi sebesar 4,86 m/jam.Proses desinfeksi dilakukan pada saluran outlet unit filtrasi dengan dosis 1 ppm.Unit reservoir mempunyai kapasitas 422,5 m3.Kehilangan tekan (Headloss) sebesar 6,44 m. Total investasi pembangunan IPA rencana Grand Wisata 210 L/detik adalah Rp. 3.358.482.125,00 atau sebesar Rp. 15.9992.772,00 per l/detik. Total biaya ini belum termasuk unsur operasional dan perawatan IPA.

G Grand Wisata area has a water treatment plant which aims in supplying clean water to the community who became the residence of that area. Grand Wisata water treatment plant has the capacity of 50 litres/second which has been expanded into 90 litres/second to supply a ±330 hectares area by taking raw water from Tarum Barat canal. In accordance with the plan to expand the residence area into ± 1100 hectares (100%) in the form of constructing the commercial area and new households blocks, it would require an extra water treatment plant. The plan off adding another water treatment plant will be constructed with a capacity of 210 litres/sec. Planning the plant unit refers to the design criteria, the evaluation result of the existing plant, data analysis result and the multi criteria analysis in order to determine the type of the processing units. Intake unit consists of bearer channels with gravity flow and is equipped with water gate and bar screen which leads into the collecting basin with a capacity of 54 m2. The aeration unit uses a cascade aerator type with an efficiency of 82.2%. The mechanical coagulation unit uses a trubine which is divided into another 2 units each with a capacity of 105 litres/sec and with a mixing power of 2,96 kW. Aluminium sulfate is used as a coagulant with an optimum dosage of 20 ppm. The hydrolisis floculation unit is divided into 2 units using vertical baffle channel type with a 124,7 m3 hexagonalshaped basin. The G value used is between 15 – 10/sec and 3254 seconds for time detention. The sedimentation unit is divided into 2 units with a basin shaped like a rectangular and with tubes settler. The capacity for settling zone is 190,57 m3. The inlet system uses manifold holes and the outlet system uses 2 gutters with v-notch and has a room for sludge with 88,48 m3 of capacity. Surface loading for the sedimentation basin is 100 m3/m2/hari. The filtration unit has 6 units of amount using rapid sand filter with 2 medias (sand and anthrasit) and gravel for buffer media. The capacity of filtration basin is 139,9 m3 and the velocity is 4,86 m/hour. The desinfection process is carried out at the outlet channel of filtration unit with a dosage of 1 ppm. The reservoir unit has 422,5 m3 of capacity. The headloss is 6,44 m. The total invesment for constructing the water treatment plant in Grand Wisata for 210 litres/sec of capacity is Rp. 3.358.482.125,00 or Rp. 15.9992.772,00 of litres/second. This total amount of money does not include the cost of operational and maintenance.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?