DETAIL KOLEKSI

Perancangan Gedung Museum Arkeologi Situs Song Terus dengan pendekatan metafora inangible di Pacitan, Jawa Timur


Oleh : Riesandi Wihardono

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Hadi Prabowo

Pembimbing 2 : Dwi Rosnarti

Subyek : Archaeological Museum - Building;Metafora Intangible;Pacitan East Java

Kata Kunci : archaeological museum, metafora intangible.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_ARS_05214102_Halaman-Judul.pdf
2. 2018_TA_ARS_05214102_Bab-1.pdf 9
3. 2018_TA_ARS_05214102_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_ARS_05214102_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_ARS_05214102_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_ARS_05214102_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_ARS_05214102_Daftar-Pustaka.pdf 1
8. 2018_TA_ARS_05214102_Lampiran.pdf

B Bangunan Museum Arkeologi “Situs Song Terus” akan dirancang di daerah Pacitan, Jawa Timur Kecamatan Gunung Lawu tepat didepan goa “Song Terus” yang diharapkan dapat melestarikan Kebudayaan terdahulu dari enek moyang purbakala pada daerah Pacitan itu sendiri sebagai sarana wisata dan edukasi bagi masyarakat umum selain itu juga berfungsi sebagai penunjang perekonomian warga lokal dengan penyediaan lahan usaha. Bangunan ini berfokuskan terhadap pengembangan Kawasan Gunung Lawu yang statusnya sebagai Kawasan pinggiran Kota Pacitan dimana perencanaan Museum tersebut dapat menjadi salah satu Landmark dari kota Pacitan. Pendekatan yang diterapkan pada bangunan merupakan adaptasi dari lingkungan dan kondisi area sekitar tapak yaitu pegunnungan dan goa – goa bebatuan. Pendekatan yang diterapkan pada bangunan adalah Metafora Intangible yang secara deskriptif merupakan metafora yang tak terlihat dan hanya dapat dirasakan, implementasi metafora intangible pada bangunan yaitu analogi dari proses Arkeologi yaitu Survei, Eskavasi, dan Analisis yang diterapkan pada sirkulasi bangunan Museum dari mulai kedatang hingga ruang pameran. Analisa pemrograman akan menghasilkan kombinasi dari penerapan teori Khatarina H. Anthony, dan akan menghasilkan konsep perancangan yang kemudian di transformasikan pada pembahasan skematik desain dan akan diterapkan pada konsep bangunan.

T The Archaeology building “Situs Song Terus” will be designed in the Pacitan area, East Java, Gunung Lawu District in front of “Song Terus” cave that hoping can preserving ancient culture on the Pacitan itself as a means of recreation and education for general public other than that the museum can serve as supporting the economy of local community with provision of business land. This building focuses on the development of the Gunung Lawu area whose status is as a suburban area of Pacitan City where the museum's planning can become one of the landmarks of the city of Pacitan. The approach applied to buildings is an adaptation of the environment and the condition of the area around the site, namely mountains and rock caves. The approach applied to the building is the Intangible Metaphor which is descriptively an invisible and only perceived metaphor, the implementation of the intangible metaphor in the building, namely the analogy of the Archeological process, namely Survey, Escavating, and Analysis applied to the circulation of Museum buildings from the arrival to the exhibition room . Programming analysis will produce a combination of the application of Khatarina H. Anthony's theory, and will produce a design concept which is then transformed into a schematic design discussion and will be applied to the building concept.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?