Hubungan jumlah kendaraan bermotor terhadap kadar benzena, toluena dan ksilena di udara ambien studi kasus 5 kawasan di kota Bogor
K Kualitas udara berubah dari waktu ke waktu dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi gas dan faktor-faktor meteorologi. Salah satu sumber pencemar udara adalah emisi gas buang kendaraan bermotor yaitu senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon dapat dibedakan atas tiga kelompok berdasarkan struktur molekulnya, yaity Hidrokarbon alifatik, aromatik dan alisiklis. Hidrokarbon aromatik lebih berbahaya dibandingkan dengan hidrokarbon alifatik dan alisiklis. Uapnya bersifat iritasi terhadap manusia, terutama pada membran mukosa dan dapat menyebabkan luka di bagian dalam (Fardiaz, 1992). benzena, toluena dan ksilena termasuk dalam senyawa hidrokarbon aromatik (Imamkhasani), 1989). Benzena memiliki sifat karsinogenik, toluena dapat memberi pengaruh buruk pada otak sedangkan ksilena dapat menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan dan lambung. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan di lima kawasan di Kota Bogor, yaitu di kawasan perkantoran, perdagangan, perumahan, industri dan taman kota, dimana dimasing-masing lokasi dilakukan sampling sebanyak dua kali. Simtem pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan charcoal yang dihubungkan ke pompa vakum kemudian dianalisis menggunakan charcoal yang dihubungkan ke pompa vakum kemudian dianalisis menggunakan kromatografi gas. Dari sepuluh sampel yang dianalisis, tiga sampel didapati terdeteksi senyawa hidrokarbon aromatik, yaitu berupa benzena dan toluena. Tiga sampel tersebut adalah yang berasal dari kawasan perkantoran, pergagangan dan industri. Sedangkan tujuh sampel lagi tidak terdeteksi senyawa hidrokarbon aromatik. Terdeteksi atau tidaknya senyawa hidrokarbon aromatik bukan karena faktor kendaraan bermotor yang melintas lokasi sampling walaupun kendaraan bermotor tetap diakui sebagai penghasil senyawa hidrokarbon aromatik. Faktor yang paling memungkinkan mempengaruhi terdeteksi atau tidak nya senyawa hidrokarbon aromatik adalah faktor meteorologi. Hal ini juga turut didukung oleh pendapat habeck (2006) yang mengatakan bahwa benzena dapat menggabungkan diri dengan hujan atau salju sehingga benzena yang tadinya berada jauh diatas dapat terbawa turun ke tempat yang lebih rendah. Hasil pengukuran didapat nilai tertinggi di kawasan perkantoran, yaitu 37.259,8 ug/m kubik dan nilai terendah di kawasan industri, yaitu 30.568,7 ug/m kubik. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan Bax Model. perhitungan Box Model menunjukkan hasil yang berbeda dengan hasil pengukuran di lapangan. Rata-rata hasil perhitungan jauh lebih kecil dari pada hasil pengukuran di lapangan. Rata-rata hasil perhitungan jauh lebih kecil dari hasil pengukuran. Hal ini dikarenakan oleh fluktuasi jumlah kendaraan bermotor, adanya sumber lain dan faktor meteorologi lain selain angin yang turut menenyukan. dari hasil analisa korelasi dan regresi didapat nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,3270 dan koefisiensi determinasi sebesar 0,1069. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor berpengaruh sebesar 10,69% terhadap konsentrasi senyawa hidrokarbon aromatik di lapangan.
A Air quality chnge from time to time and it is influenced by various gas emission sources and meteorology factors. One of air pollution source is vechicle emission such as hydrocarbon compound. Hydrocarbon can be divide into the three groups based on the molecule structure, which are aliphatic, aromatic and alicyclic hydrokarbon. Aromatic hydrokarbon is more dangerous compare to aliphatic or alicyclic hydrokarbon. The vaporis more irritating to human, specially to the mucosa membrane and can cause internal wound (Fardiaz, 1992). Benzene, toluene, and xylene can be included into aromatic hydrocarbon compound (Imamkhasani, 1998). Benzene can cause cancer, toluene can give bad influence to the rain, while xylene can cause irritation to eyes, throat and stomach. In this research, sampling have been done in five areas in Bogor city, that are office, trading, housing, industry and city garden area, twice in each location. Sampling system in this research were using charcoals connected with vacuum pump the being analyzed with gas chromatography. From ten analyzed samples, there samples are detected aromatic hydrocarbon compound appearance that are benzeneand toluene form. These three samples come from office, trading, and industry area. While for rest seven samples were not being detected by the compound appearance. The aromatic hydrocarbon compound appearance/disappearance is not because vehicle rust in sampling area, even through this factor still admitted as aromatic hydrocarbon compound sources, The most possibly factor which is influencing this aromatic hydrocarbon compound appearance/disappearance is meteorology factor. This theory is also being supported by Habec (2006) that said that benzene can fuse with raindrop or snow, so this far above benzene can go through to lower space. Measurement result indicated the bigheat value came from office areas i.e 37.259,8 ug/m cubic and the lowest value came from industry areas i.e : 30.568,7 ug/m cubic. This measurement result compared with Box Model measurement result. The Box Model calculation showes difference result with measurement in field. In average, calculation result are lowe than measurement result. This caused by vehicle amount fluntuation, other sourcea and meteorology factors beside wind fsctors. From correlation and regression analysis result are found that correlation coefficient value 0,3270 and determination coefficient determination 0,1069. This shows that quality of vehicles contributed 10,69% to hydrocarbon compound concentration in field.