Analisis lingkungan pengendapan batubara dan paleogeografi formasi Muara di daerah Lembak, cekungan Sumatera Selatan
D Daerah peneltitan terletak di daerah Lembak, Sumatra Selatan, yang merupakan bagian dari Cekungan Sumatra Selatan. Fokus daripada penelitian ini adalah formasi Muara Enim. Dari hasil pemetaan lapangan, lapisan batubara di daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi Seam M1 – M4 berdasarkan Coal Seam Nomenclature oleh Shell (1978). Selanjutnya, dilakukan analisis laboratorium pada sampel lapangan sehingga diketahui kandungan maseralnya yang kemudian digunakan untuk mengkalkulasi TPI dan GI serta GWI dan VI. Berdasarkan analisis data sumur pada daerah penelitian, terdapat empat jenis litologi; yaitu batupasir, batulempung, batulanau, dan batubara yang dibagi menjadi tiga sekuen berdasarkan metode sekuen stratigrafi, yaitu SB 1, SB 2, dan SB 3. Dari interpretasi litologi dan pembagian sekuen, maka dapat dibagi juga zona batubara pada sumur sesuai dengan yaitu Coal Zone A, Coal Zone B, Coal Zone C, dan Coal Zone D. Setelah dilakukannya interpretasi seismik, maka dapat dibuat surface to subsurface correlation di mana tujuannya adalah untuk menyebandingkan data singkapan permukaan dengan marker horizon seismik, setelahnya juga dapat dibuat peta time structure dan isochron. Dari peta-peta tersebut, morfologi dan arah pengendapan daripada Formasi Muara Enim dapat diketahui.
S Study area is located in Lembak, South Sumatra Province, and is located in South Sumatra Basin. The focus of this study is Muara Enim Formation. By the result of surface mapping, the coal in study area can be grouped into M1 – M4 Seam based on Coal Seam Nomenclature by Shell (1978). After doing surface mapping, laboratory analysis is done to acquire the maceral content of the field samples, which is used to calculate TPI and GI also GWI and VI. By the result of well data analysis in study area, there are four kinds of lithology; namely sandstone, clay stone, siltstone, coal which are divided into three sequences based on sequence stratigraphy method, namely SB 1, SB 2, and SB 3. By lithology interpretation and sequence division, the coal zones of the wells also can be divided into Coal Zone A, Coal Zone B, Coal Zone C, and Coal Zone D as they are in surface data analysis. After seismic interpretation is done, a surface to subsurface correlation can be made, which the goal is to correlate surface outcrops with seismic horizon markers, after that, time structure and isochron maps can also be made. From those maps, the morphology and depositional current of Muara Enim Formation can be identified.