Peran keterampilan akuntansi forensik terhadap fraud detection dengan self-efficacy sebagai variabel intervening dan tabk sebagai variabel moderasi: studi pada unit investigasi di bpk ri
P Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari keterampilan akuntansi forensik terhadap fraud detection melalui self-efficacy seorang auditor atau pemeriksa. Selain itu, penelitian ini juga menambahkan TABK sebagai variabel moderasi. Pengujian hipotesis yang disusun menggunakan SPSS. Penelitian ini menemukan bahwa keterampilan akuntansi forensik yang terdiri dari keterampilan teknis dan analisis, keterampilan psiko-sosial, dan keterampilan akuntansi dan audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap self-efficacy seorang auditor. Sebaliknya keterampilan komunikasi efektif ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap self-efficacy seorang auditor. Pada tahap selanjutnya ditemukan bahwa self-efficacy dan TABK berpengaruh positif dan signifikan terhadap fraud detecion. Namun, TABK ditemukan tidak dapat memoderasi pengaruh dari self-efficacy terhadap fraud detection. Temuan ini mengimplikasikan perlunya fokus bagi pemeriksa di lingkungan BPK RI untuk meningkatkan keterampilan teknis dan analisis, psiko-sosial, dan akuntansi dan audit untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam menemukan fraud dari entitas yang diperiksa. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas objek penelitian tidak hanya di unit investigasi saja namun di seluruh unit BPK RI untuk mengeksplorasi dampak variabel yang lebih luas terhadap penemuan fraud sebagai bagian dari perlawanan terhadap korupsi.
T This research aims to investigate the influence of forensic accounting skills on fraud detection through an auditor\\\'s self-efficacy. Additionally, the study introduces CAATTs as a moderating variable. Hypotheses were tested using SPSS. The research finds that forensic accounting skills, including technical and analytical skills, psychosocial skills, and accounting and auditing skills, have a positive and significant impact on auditor self-efficacy. Conversely, effective communication skills were found to have no significant influence on auditor self-efficacy. Furthermore, self-efficacy and TABK were found to positively and significantly influence fraud detection. However, TABK was found unable to moderate the influence of self-efficacy on fraud detection. These findings imply the need for auditor in BPK RI to focus on enhancing technical and analytical, psychosocial, and accounting and auditing skills to boost their confidence in detecting fraud within audited entities. Future research is recommended to broaden the scope beyond investigative units to encompass all units within the BPK RI to explore broader variables impacting fraud detection as part of anti-corruption efforts