DETAIL KOLEKSI

Perbedaan nilai international normalized ratio sebelum dan sesudah kemoterapi pada pasien limfoma non-hodgkin


Oleh : Diandra Rahmadiany

Info Katalog

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Tjam Diana Samara

Subyek : Chemotherapy;Cancer

Kata Kunci : INR (International Normalized Ratio), chemoterapy, hypercoagulation, non- hodgkin Lymphoma (NHL)

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2024_SK_SKD_030002000030_Halaman-Judul.pdf
2. 2024_SK_SKD_030002000030_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2024_SK_SKD_030002000030_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2024_SK_SKD_030002000030_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2024_SK_SKD_030002000030_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2024_SK_SKD_030002000030_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2024_SK_SKD_030002000030_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-1.pdf
9. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-2.pdf
10. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-3.pdf
11. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-4.pdf
12. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-5.pdf
13. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-6.pdf
14. 2024_SK_SKD_030002000030_Bab-7.pdf
15. 2024_SK_SKD_030002000030_Daftar-Pustaka.pdf
16. 2024_SK_SKD_030002000030_Lampiran.pdf

P Pada pasien kanker (baik kanker hematologi maupun kanker padat) sering terjadi kondisi hiperkoagulasi. Hypercoagulable state atau kondisi hiperkoagulabilitas didefinisikan sebagai keadaan didapat/kongenital yang diketahui berhubungan dengan hipereaktivitas sistem koagulasi dan atau perkembangan kearah tromboemboli. Hiperkoagulasi pada kanker disebabkan oleh aktivitas kanker prokoagulan yang dapat mengaktivasi factor pembekuan darah. Prevalensi kejadian tromboemboli pada pasien Limfoma Non-Hodgkin (LNH) adalah 6,5%. Tromboemboli dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kegagalan pengobatan, seperti pada penyakit stroke non-hemoragik dan sindrom koroner akut. Hiperkoagulasi dapat diukur melalui pemeriksaan International Normalized Ratio (INR). INR merupakan parameter yang berasal dari perhitungan waktu protrombin atau prothrombin time (PT), di mana PT pasien diukur sebagai rasio terhadap PT kontrol yang telah distandarisasi berdasarkan potensi reagen tromboplastin yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO). Pada pasien kanker, kondisi hiperkoagulasi dapat dipantau sebelum dan setelah pemberian kemoterapi. Perubahan klinis dapat dievaluasi setelah pemberian kemoterapi tiga siklus. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa kemoterapi akan memperbaiki kondisi hiperkoagulasi akibat penekanan proliferasi sel kanker. Namun, terdapat juga penelitian yang mengatakan bahwa kemoterapi akan meningkatkan kondisi hiperkoagulasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan nilai INR sebelum dan setelah kemoterapi siklus ketiga pada pasien LNH. Belum ada penelitian sebelumnya tentang perbedaan nilai INR sebelum dan setelah kemoterapi tiga siklus pada pasien LNH.METODEDesain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu analitik komparatif numerik dengan studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RS Kanker Dharamis Jakarta dengan besar sampel minimal yakni 34 pasien. Pemilihan sampel menggunakan teknik consecutive non-random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan (p<0,05).HASILDari 124 pasien LNH tersebut dipilih yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sebanyak 60 pasien masuk kedalam kriteria ekslusi sehingga data yangdiambil sebanyak 64 pasien. Pada analisis univariat, LNH lebih banyak dijumpai pada laki-laki yakni 36 pasien (56,2%), sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 28 pasien (43,8%). Didapatkan nilai median usia yakni 46 tahun dengan nilai minimal 20 tahun dan maksimal 60 tahun. Pada analisis bivariat, setelah kemoterapi siklus ketiga didapatkan median INR adalah 1,05 sedangkan median INR sebelum kemoterapi siklus pertama adalah 0,96. Setelah dianalisis dengan uji statistik dan telah memenuhi syarat pada uji non-parametrik Wilcoxon, didapatkan nilai p<0.001 (p<0,05). Pada penelitian ini terjadi perbedaan yang signifikan antara nilai INR sebelum dan setelah kemoterapi. Setelah kemoterapi ketiga, terjadi perbaikan kondisi hiperkoagulasi yang ditandai dengan pemanjangan nilai INR.KESIMPULANPada penelitian ini terdapat perbedaan secara bermakna antara nilai INR (Intenational Normalized Ratio) sebelum dan setelah kemoterapi tiga siklus pada pasien Limfoma Non-Hodgkin (LNH).

I In cancer patients, both hematologic and solid tumors often exhibit a hypercoagulable state. Hypercoagulability is defined as a condition, either acquired or congenital, associated with an overactive coagulation system and/or the tendency towards thromboembolism development. In cancer, hypercoagulability arises from the procoagulant activity of the cancer itself, which can activate blood clotting factors. The prevalence of thromboembolic events in Non-Hodgkin\\\'s Lymphoma (NHL) patients is reported to be 6.5%. Hypercoagulability can be assessed using the International Normalized Ratio (INR), a parameter derived from the prothrombin time (PT) test. In cancer patients, monitoring of hypercoagulability is recommended both before and after chemotherapy administration. Clinical changes are typically evaluated after three cycles of chemotherapy.Studies diverge on the impact of chemotherapy on hypercoagulability in cancer patients. Some suggest that chemotherapy improves hypercoagulability by suppressing cancer cell proliferation. Conversely, other research indicates that chemotherapy may exacerbate hypercoagulability. This study aims to investigate the difference in INR values before and after the third cycle of chemotherapy in NHL patients. No prior research has specifically examined the variation in INR values before and after three cycles of chemotherapy in NHL patients.METHODSThis study employs an analytical comparative numerical design with a cross- sectional study approach. Conducted at Dharmais Cancer Hospital in Jakarta, the minimum sample size for this study is 34 patients. Sample selection is performed using consecutive non-random sampling based on inclusion and exclusion criteria. Data analysis is carried out using the Wilcoxon test with a significance level of p<0.05.RESULTSOut of 124 NHL patients initially considered, 60 were excluded based on specific criteria, leaving a final group of 64 patients for analysis. In the study, NHL was more common in males, comprising 36 patients (56.2%) compared to 28 females (43.8%). The median age was 46 years, ranging from 20 to 60 years. After analyzing the data, the median INR after the third cycle of chemotherapy was 1.05, while before the first cycle it was 0.96. Statistical tests confirmed a significant difference with p < 0.001 (p < 0.05), indicating that INR values increased significantly after chemotherapy. This research suggests that chemotherapy may improve hypercoagulability in NHL patients, as shown by higher INR values after treatment.CONCLUSIONSIn this study, there was a relationship between INR (International Normalized Ratio) values before and after three cycles of chemotherapy in Non-Hodgkin\\\'s Lymphoma (LNH) patients.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?