Efek mengunyah keju terhadap pola pH saliva (laporan penelitian)
K Karies gigi merupakan salah satu indikator kebersihan mulut. pH saliva mempengaruhi terjadinya proses karies gigi. pH saliva yang tinggi mampu mengurangi demineralisasi email. Keju yang bersifat kariostatik dapat menyebabkan pH saliva tidak menurun, karena adanya ion kalsium dan fosfor dalam keju, sehingga dianjurkan sebagai makanan penutup sesudah makan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh mengunyah keju terhadap pola pH saliva sampai menit ke-60. Metode: Subjek sebanyak 20 orang dibagi menjadi 2 kelompok secara random, 10 subjek kelompok kontrol dan 10 subjek kelompok perlakuan. Setiap subjek ditentukan pH salivanya. Selama 1 menit, subjek pada kelompok perlakuan mengunyah keju sebanyak 5 g, kemudian diukur kembali pH salivanya pada menit ke-10, ke-30 dan ke-60. Hasil: Rata-rata pH saliva sebelum perlakuan pada kelompok kontrol sebesar (6,65 ± 0,16), dan pada kelompok perlakuan sebesar (6,66 ± 0,17). Sedangkan rata-rata pH saliva pada menit ke-60 kelompok kontrol sebesar (6,48 ± 0,21), dan kelompok mengunyah keju sebesar (6,70 ± 0,16). Hasil uji-t menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna (t = 0,189; p > 0,05) antara kelompok keju dan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan. Kesimpulan: Mengunyah keju efektif terhadap pencegahan penurunan pH saliva, sehingga dapat dipakai sebagai salah satu cara alternatif untuk mencegah terjadinya karies gigi.