R Riboflavin nierupakan vitamin yang larut dalam air dan mcrupakan golongan vitamin B kompleks. Sifat riboflavin stabil terhadap panas di dalam larutan asam dan pH netral, mudah tereduksi, tahan terhadap cahaya terutama sinar ultraviolet. Riboflavin berperan sebagai koenzim dalam metabolisme protein, karbohidrat dan lcmak. Selain itu jug berperan untuk perbaikan jaringan tubuh, kesehatan kulit, kuku, rambut dan sistem syaraf. Makanan yang mengandting riboflavin tetdapat pada hati, susu sapi,; keju, oyster, daging , telut, sayurari berdaun hijau, beras merah, bekatul padi dan serealia. Angka kecukupan gizi riboflavin yaitu laki-laki l,3 mg/hari, wanita 1,2 mg/hari, bayi 0,3 mg/hari, ibu ttamil 1,4 mg/hari, ibu menyusui 1,6 mg/ban. Defisiensi riboflavin i:nenyebabkan glossitis pada lid.ah dan cheilitis angularis pada bibir. Gejala glossitis yaitu lidah terasa bengkak, berwama merah terang, terlihat licin karena ter:jadi atrofi pada papilla jiliformis danfungiformis, sak.it pada menelan, mengunyah atau bicara. Sedangkan gejala cheilitis angularis a_dalah rona pucat atau kemerahan disudut bibir, kemudian diikuti dengan terjadinya deskuamasi dan fissura yang menimbulkan rasa nyeri. Kelainan tersebut : terjadi katena terganggunya : metabolisme protein, pembentukan serotbnin, kinerja enzim ok.sido reduktase serta konsentrasi flavoprotein. Cara lnenanggulangi defisiensi riboflavin dengan mengkonsumsi makanan yang mehgandung riboflavin sesuai dengan angka kecukupan gizi apabila tidak terpenuhi dapat diberikan riboflavin peroral atau intramuscular (lM).