DETAIL KOLEKSI

Hubungan faktor risiko dengan kejadian infeksi nosokomial oleh bakteri penghasil extended-spectrum beta-lactamase (ESBL) di RS X


Oleh : Daniel Yori Winner Sagala

Info Katalog

Nomor Panggil : S 2002

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Joice Viladelvia Kalumpiu

Subyek : Communicable diseases

Kata Kunci : length of stay, nosocomial infection, ESBL

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_SKD_030001800138_Halaman-judul.pdf 11
2. 2022_TA_SKD_030001800138_Pengesahan.pdf
3. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf -1
5. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf 5
6. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-4_Metode.pdf -1
7. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-5_Hasil.pdf 5
8. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-6_Pembahasan.pdf 9
9. 2022_TA_SKD_030001800138_Bab-7_Kesimpulan.pdf 2
10. 2022_TA_SKD_030001800138_Daftar-pustaka.pdf 4
11. 2022_TA_SKD_030001800138_Lampiran.pdf 24

L LATAR BELAKANG Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi pada pasien dalam kurun waktu selama  48 jam setelah dirawat di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lainya. Infeksi nosokomial umumnya disebabkan oleh bakteri ESBL. Terdapat beberapa faktor risiko infeksi nosokomial, antara lain usia, jenis kelamin, lama rawat inap, penggunaan antibiotik, penggunaan alat invasif, dan IMT. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian infeksi nosokomial oleh bakteri penghasil ESBL.METODE Penelitian ini berupa penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan di RS A.W.Sjahranie Samarinda dengan mengambil data sekunder berupa rekam medis pasien selama tahun 2020 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. HASIL Pada penelitian ini didapatkan bahwa faktor risiko usia (p=0,171), jenis kelamin (p=0,272), penggunaan antibiotik (p=0,609), penggunaan alat invasif (nilai p tidak valid) dan IMT (p=0,747) adalah faktor yang tidak berhubungan sedangkan faktor risiko lama rawat inap (p=0,001) adalah faktor yang berhubungan dalam penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Tidak terdapat hubungan antara infeksi nosokomial akibat bakteri penghasil ESBL dengan usia, jenis kelamin, penggunaan antibiotik dan IMT, namun terdapat hubungan antara infeksi nosokomial akibat bakteri penghasil ESBL dengan lama rawat inap. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menilai gambaran keadaan di Indonesia.

B BACKGROUND Nosocomial infections are infections that occur in patients within 48 hours after being admitted to a hospital or other health care facility. Nosocomial infections are generally caused by ESBL bacteria. There are several risk factors for nosocomial infections, including age, gender, length of hospitalization, use of antibiotics, use of invasive devices, and BMI. This study aims to determine the relationship of risk factors with the incidence of nosocomial infection by ESBL-producing bacteria. METHOD This research is an analytic study with a cross-sectional approach. Data collection was carried out at A.W. Sjahranie Hospital Samarinda by taking secondary data in the form of patient medical records during 2020 using purposive sampling technique. The samples obtained in this study were 120 research subjects who met the inclusion and exclusion criteria. RESULTS In this study, it was found that the risk factors for age (p=0.171), gender (p=0.272), use of antibiotics (p=0.609), use of invasive devices (p-value invalid) and BMI (p=0.747) were factors that did not related, while the risk factor for length of stay (p=0.001) was a related factor in this study. CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS There is no relationship between nosocomial infections due to ESBL-producing bacteria with age, gender, antibiotic use and BMI, but there is a relationship between nosocomial infections due to ESBL-producing bacteria and length of hospitalization. Further research is needed to assess the picture of the situation in Indonesia.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?