Evaluasi dan usulan perbaikan kinerja sistem produksi sandal eva untuk mencapai target produksi dengan menggunakan metode simulasi di PT.Macro
P PT. Macro Asia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufakatur. Perusahaan ini merupakan produsen Sandal EVA pertama di Indonesia. Produk yang diproduksi oleh PT. Macro Asia adalah Sandal EVA yang terbagi atas lima famili yaitu famili bayi, kecil, tanggung, besar (wanita), dan besar (pria). Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Macro Asia adalah tidak tercapainya target produksi yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Permasalahan terlihat pada famili besar (pria) karena permintaan untuk famili besar (pria) selalu tidak dapat terpenuhi dibandingkan dengan permintaan pada famili ini paling besar di antara famili-famili yang lainya. Target dalam sebulan untuk famili besar (pria) adalah 60200 pasang sedangkan yang terproduksi oleh perusahaan hanya 55270 pasang pada bulan November 2009. Dengan begitu dapat dilihat bahwa 8,2 % dari target tidak tercapai. Untuk itu perusahaan mengevaluasi sistem saat ini dan melakukan perbaikan terhadap sistem produksi agar produksi yang dicapai dapat memenuhi target yang diinginkan. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Macro Asia saat ini diselesaikan dengan metode simulasi yang didukung dengan metode TOC (Theory of Constraint) untuk mengetahui stasiun kerja bottleneck dan non-bottleneck. Dari TOC didapatkan 3 (tiga) variabel yang dapat mempengaruhi keseimbangan lini proses manufaktur yang terdapat pada model awal. 3 (tiga) variabel tersebut adalah jumlah mesin, kapasitas mesin, dan jumlah operator. Dari paduan ketiga variabel tersebut, didapatkan 7 alternatif rancangan model usulan. Model usulan I yaitu menambahkan mesin, model usulan II yaitu menambahkan kapasitas non mesin, model usulan III yaitu menambahkan jumlah operator, model usulan IV adalah gabungan model usulan I-11, model usulan V adalah gabungan model usulan I-III, model usulan V1 adalah gabungan model usulan II III, dan model usulan VII adalah gabungan dari model usulan I-II-III. Berdasarkan hasil model awal ouput produksi adalah 56468 pasang, hasil ini tidak dapat memenuhi targetnya yaitu 60200 pasang. Maka dilakukan eksperimen model usulan dengan model usulan yang terbaik yang dipilih adalah model usulan III, yaitu dengan penambahan kapasitas stasiun kerja non mesin yaitu Lokasi pendingin 1 ditambah menjadi 12, Lokasi Pendingin 2 ditambah menjadi 12, Lokasi pendingin 3 ditambah menjadi 24, Lokasi Pengguntingan dan Lokasi Pengemasan masing-masing ditambah menjadi 36. Model usulan ini dapat meningkatkan ouput produksi sebanyak 60.364 pasang Sandal EVA. Jumlah ini menunjukkan bahwa model usulan III meningkatkan ouput produksi sebanyak 3.865 pasang sandal EVA. Rata-rata persen utilitas adalah sebesar 73.01%. Peningkatan produksi ini menunjukkan target produksi dari PT. Macro Asia telah tercapai.vi
P PT. Macro Asia is a company engaged in the manufacturing sector. This company is the first EVA Slipper manufacturer in Indonesia. Products manufactured by PT. Macro Asia is an EVA sandal which is divided into five families, namely the baby, small, medium, large (women) and large (male) families. The problems faced by PT. Macro Asia is not achieving production targets that are adjusted to consumer demand. Problems are seen in large families (male) because the demand for large families (males) always cannot be met compared to the demand for this family is the largest among other families. The target in a month for large families (male) is 60200 pairs while the company produced only 55270 pairs in November 2009. Thus, it can be seen that 8.2% of the target was not achieved. For this reason, the company evaluates the current system and makes improvements to the production system so that the production achieved can meet the desired target. The problems faced by PT. Macro Asia is currently being solved using a simulation method that is supported by the TOC (Theory of Constraint) method to determine bottleneck and non-bottleneck work stations. From TOC obtained 3 (three) variables that can affect the balance of the manufacturing process line contained in the initial model. The 3 (three) variables are the number of machines, machine capacity, and the number of operators. From the combination of these three variables, 7 alternative designs of the proposed model were obtained. The proposed model I is adding machines, the proposed model II is adding non-machine capacity, the proposed model III is adding the number of operators, the proposed model IV is a combination of the proposed I-11 models, the proposed model V is a combination of the proposed models I-III, the proposed model V1 is a combination of proposed models II III, and proposed models VII is a combination of proposed models I-II-III. Based on the results of the initial model, the production output was 56468 pairs, this result could not meet the target of 60200 pairs. Then the proposed model experiment was carried out with the best proposed model being proposed model III, namely by adding the capacity of non-machine work stations, namely Cooling Location 1 was increased to 12, Cooling Location 2 was increased to 12, Cooler Location 3 was added to 24, Cutting Locations and Each packing location is increased to 36. This proposed model can increase production output by 60,364 pairs of EVA sandals. This number shows that the proposed model III increases production output by 3,865 pairs of EVA sandals. The average percent utility is 73.01%. This increase in production shows the production target of PT. Macro Asia has been accomplished.