R Radiologi merupakan ilmu dalam kedokteran gigi yang mempelajari sinar-X untuk menegakkan diagnostik salah satunya adalah radiografi panoramik. Radiografi panoramik merupakan salah satu radiografi ekstraoral yang memvisualisasikan seluruh wilayah maksilomandibula pada satu film, salah satunya temporomandibular joint (TMJ). Processus condylaris merupakan bagian dari TMJ. Pengaruh bentuk dan posisi processus condylaris dan hilangnya gigi posterior pada temporomandibular disorder (TMD) tetap menjadi salah satu masalah yang paling diperdebatkan. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan bentuk dan posisi processus condylaris pada pasien dentulous, partial edentulous dan completely edentulo5us di RSGMP FKG Universitas Trisakti. Metode: Menggunakan metode pengukuran indeks Eichner untuk membagi klasifikasi status gigi, kemudian pengukuran bentuk processus condylaris dilakukan pengukuran metode Singh, sementara posisi processus condylaris menggunakan metode True Horizontal Line. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 177 foto radiografipanoramik diambil dari server Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi, RSGMP FKG Universitas Trisakti. Hasil: Hasil pada pasien dentulous memiliki posisi processus condylaris yang simetris dengan bentuk terbanyak yaitu round. Posisi processus condylaris pada pasien partial edentulous lebih ke inferior dengan penurunan bervariasi serta bentuk terbanyak yaitu bentuk round, namun ditemukan lebih banyak bentuk pointed dan angled dibandingkan pada sampel dentulous. Bentukdan posisi processus condylaris pada pasien completely edentulous bervariasi. Kesimpulan: Bentuk dan posisi processus condylaris pada panoramik pasien dentulous, partial edentulous dan completely edentulous ada perbedaan. Kata kunci: radiografi panormaik, processus condylaris, dentulous, partial