P Pada kegiatan pemboran sering didapatkan permasalahan-permasalahan yangdapat mengganggu pemboran tersebut, salah satu permasalahan yang sering terjadiialah stuck pipe atau terjepitnya rangkaian pipa pemboran di dalam lubang sumur.Stuck pipe yang terjadi jika tidak dapat ditangani dengan baik akan sangatmerugikan. Pada tugas akhir ini akan dilakukan evaluasi mengenai permasalahanstuck pipe dan juga penanggulangannya pada sumur A lapangan T pada trayek 8½”, dimana tugas akhir ini bertujuan agar dapat mengetahui penyebab daripermasalahan tersebut serta cara penanggulangannya.Pada tugas akhir ini akan dilakukan beberapa evaluasi agar dapat mengetahuimengenai permasalahan stuck pipe yang terjadi. Evaluasi-evaluasi yang dilakukanyaitu evaluasi formasi, evaluasi geometri lubang bor, evaluasi pengangkatancutting, dan juga evaluasi lumpur pemboran yang dilakukan. Evaluasi dilakukandengan melihat variabel seperti mud weight, viskositas lumpur, yield poimt, ukuranBHA, sudut inklinasi, kedalaman, torsional dan juga tensile strength.Hasil evaluasi dan data yang diberikan diketahui bahwa stuck pipe yangterjadi di trayek 8 ½” pada kedalaman 2358 mMD/2250 mTVD. Stuck pipe initerjadi pada daerah formasi yang disusun oleh batu limestone dan juga shale dandari evaluasi yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa penyebab stuck pipe padasumur ini dikarenakan oleh perbedaan tekanan hidrostasis lumpur yang digunakandan tekanan formasi sebesar 797,19 psia, dimana dapat disimpulkanpenyebab stuck pipe ini karena differential sticking.Penanggulangan yang dilakukan menggunakan beberapa metode yaitumetode work on pipe (WOP) dengan diikuti jarring dan juga metode perendamanmenggunakan black magic pills. Metode WOP yang digunakan tidak dapat melepaspipa dikarenakan gaya yang diberikan kurang dari yang dibutuhkan untuk melepasstuck tersebut. Barulah dengan metode perendaman menggunakan black magic pillssebanyak 100 bbl maka pipa dapat digerakkan dan terlepas dari jepitan.